Senderan Sungai Cikeruh Tunggu Respons Provinsi
SUKAHAJI – Kerusakan yang terjadi pada senderan jalan samping barat jembatan Sungai Cikeruh, Desa Palabuan Kecamatan Sukahaji, saat hujan deras beberapa bulan lalu ternyata belum juga diperbaiki. Padahal keberadaan senderan tersebut sangat berpengaruh terhadap daya tahan jalan utama yang menghubungkan Kota Majalengka menuju Cirebon tersebut. Camat Sukahaji, H Sidharta AP MP mengatakan, kerusakan senderan jalan yang menghubungkan langsung ke jembatan Sungai Cikeruh Desa Palabuan dan Desa Cikeusik, secara lisan telah disampaikan kepada pihak Bina Marga Provinsi Jawa Barat. Karena senderan yang ambruk akibat hujan deras tersebut berada di jalur jalan provinsi, maka yang berwenang melakukan perbaikan adalah pihak pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui instansi terkait. “Ambruknya senderan jalan sebelah barat jembatan Sungai Cikeruh yang kejadiannya sudah lama, secara lisan telah kami sampaikan kepada aparat dari instansi terkait. Hanya saja mungkin karena untuk memperbaiki senderan yang rusak itu butuh biaya besar dan belum teranggarkan sebelumnya, maka saat ini perbaikan senderan tersebut belum dapat dilakukan oleh pemerintah Provinsi Jawa Barat,” jelas Sidharta kepada Radar, kemarin (4/5). Dikatakannya, ruas jalan yang menghubungkan langsung dengan jembatan Sungai Cikeruh merupakan ruas jalan yang kondisi tanahnya labil karena merupakan tanah urugan yang cukup tebal. Padahal kendaraan yang melintas di atas jalan tersebut rata-rata kendaraan bermuatan berat dan volumenya cukup banyak sehingga sangat berpengaruh terhadap kondisi jalan. Lanjut Sidharta, jika kerusakan yang sudah terjadi pada senderan jalan tersebut dibiarkan berlama-lama memang kondisinya sangat mengkhawatirkan dan bisa jadi merembet ke badan jalan. Jika hal itu terjadi, maka jalur lalulintas antar daerah khususnya dari Kota Majalengka menuju wilayah Cirebon bisa putus karena jalan tersebut merupakan jalur utama. “Kami meminta kepada pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk segera memperbaiki senderan jalan yang rusak tersebut dan jangan sampai merembet ke badan jalan. Selain mengancam arus lalulintas yang cukup padat, kerusakan senderan jalan tersebut tentu saja bisa mengancam jiwa para pengguna jalan yang melintas setiap hari,” tandasnya. (eko)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: