Belum Bisa Ungkap Mafia Sepak Bola
Tim Sembilan Resmi Bubar JAKARTA - Tim Sembilan bentukan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi akhirnya purna tugas juga. Kemarin (6/5), di kantor Kemenpora, Senayan-Jakarta, tim yang diketuai oleh mantan Wakapolri Oergoseno itu secara resmi dibubarkan setelah misi yang diembankan kepada mereka dianggap sudah selesai. Memang, saat pertama kali dibentuk pada 2 Januari lalu, tim tersebut dipercayakan untuk melakukan reformasi sepak bola nasional. Terutama kepada sejumlah elit PSSI yang selama ini dianggap kurang cakap memajukan prestasi sepak bola nasional. \"Tapi, secara hari ini (kemarin, Red) secara resmi tugas mereka sudah selesai,\" kata Alfitra Salamm Sekretaris Menpora. Nah, setelah empat bulan bertugas, ada Sembilan rekomendasi yang diberikan oleh tim tersebut kepada Menpora. Di antaranya adalah menandatangani nota kesepahaman dengan Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), memprioritaskan kebutuhan, keberadaan, penyidik pengawai negeri sipil (PPNS) yang perlu dituangkan dalam RUU Sistem Keolahragaan Nasional. Alfitra Salamm mengatakan bahwa, semua rekomendasi yang diberikan oleh Tim Sembilan tersebut akan segera mereka sampaikan kepada sejumlah elemen lain di pemerintahan, seperti Presiden, Wakil Presiden, Komisi X DPR RI, begitu juga dengan menteri terkait, sampai dengan FIFA (Federasi Sepak Bola Internasional). Namun, dari sekian banyak rekomendasi yang diberikan oleh Tim Sembilan tersebut, tak satupun yang menerangkan tentang akar masalah sepak bola gajah antar PSIS Sleman melawan PSS Semarang di Divisi Utama musim lalu. Padahal, insiden lima gol bunuh diri yang terjadi dalam satu pertandingan tersebut telah mencoreng nama baik sepak bola nasional di pentas dunia. Terkait itu, mantan ketua Tim Sembilan Oegroseno mengungkapkan bahwa mereka sejatinya sudah mengantongi nama-nama yang diduga menjadi otak dalam sepak bola gajah dan mafia sepak bola di Indonesia. \"Tapi, karena kami tidak diberikan kewenangan invesitgatif, makanya kami tidak bisa terjun lebih jauh dalam problem mafia sepak ini,\" ujarnya. Tapi, Oegroseno mengatakan bahwa, pekerjaan rumah untuk mengungkap mafia sepak bola di Indonesia sudah tidak sulit lagi. Dengan alasan, data-data yang dimiliki oleh mereka saat ini sudah cukup kuat.\"Tinggal di finishing saja. Namun, untuk mengungkapkan mafia sepak bola ini butuh tim khusus,\" ujarnya. (dik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: