Pantang Lengah Sampai Akhir
Pelita Jaya Jakarta vs CLS Knights Surabaya JAKARTA - Salah satu semifinal malam ini kembali menyajikan pertandingan sengit antara Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta (PJ) melawan CLS Knights Surabaya. Di pertemuan pertama kedua tim di Championship Series ini (4/5), PJ menang tipis 55-54 atas CLS. Itu yang membuat PJ memiliki jalan lebih mudah untuk lolos ke babak grandfinal. Dengan sistem double elimination, nyawa PJ masih lengkap. Sedangkan CLS tinggal satu. Jika PJ mampu mengalahkan CLS malam nanti, tim asuhan Antonius Ferry Rinaldo langsung menembus partai puncak. Namun, jika CLS yang keluar sebagai pemenang di partai kali ini, semifinal kedua akan digelar pada Jum\"at besok untuk memastikan siapa yang berhak melaju ke grandfinal pada Minggu. Dari CLS sendiri, pelatih mereka Kim Dong-won langsung menebar psywar. Menurut pelatih asal Korea Selatan itu, anak asuhnya tidak layak kalah di pertemuan pertama. Menurutnya, tim asuhannya hanya ketiban sial saat itu. \"Kami hanya sial di tanding pertama. Tidak ada salah pemain. Itu salah saya sebagai pelatih sepenuhnya. Anak-anak sudah bermain baik. Secara permainan kami yang menang, tapi poinnya kalah,\" tuturnya. Komentar Kim Dong won itu tentu mengacu pada posisi CLS yang masih leading empat poin 54-50 hingga pertandingan menyisakan 23 detik. Namun, three point Amin Prihantono dan steal serta poin lay up dari point guard PJ Kelly Purwanto membuyarkan kemenangan CLS saat itu. Dia berharap kelengahan di akhir-akhir pertandingan seperti itu tidak terjadi lagi kali ini. \"PJ tim lengkap. Pelatih mereka, Inal ( sapaan akrab Antonius Ferry Rinaldo) juga pintar. Yang penting defense anak-anak harus terus bagus,\" tambahnya. Di sisi lain, PJ tampak lebih hati-hati dan enggan sesumbar jelang semifinal malam nanti. Menurut pelatih mereka, Inal, penampilan anak asuhnya masih jauh dari kata sempurna. Dirinya menilai defense dari pemain PJ belum konsisten di pertemuan pertama. Dia berharap hal itu tidak terulang pada pertemuan kedua melawan CLS malam nanti. Menurutnya, jika itu bisa diperbaiki, peluang PJ memastikan satu tiket grandfinal malam nanti bakal mulus. “Jadi ketika kami melakukan rotasi, perlakuan yang ditunjukkan pemain kami saat defense itu tidak sama. Harusnya tidak peduli siapa pemain yang turun, memperlakukan defense-nya sama, jadi tight defense terus. Itu terbukti ketika kami beberapa kali kecolongan poin dari pemain seperti Bima (Bima Riski Ardiansyah,Red), Achmad Syarif. Itulah kenapa ketika kami leading,bisa terkejar,” ujar coach Inal-sapaan akrab AF Rinaldo. (irr/mid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: