Ayah Cabuli Anaknya Berkali-kali
KUNINGAN - Pepatah yang menyebutkan, sebuas-buasnya harimau pasti tidak akan memakan anaknya, ternyata tidak dipahami oleh Rasdi (47). Justru, dia malah menyetubuhi anak kandungnya yang masih sekolah di salah satu SMP di wilayah Kuningan Selatan berulang kali. Perbuatan bejat itu dilakukan Rasdi yang berprofesi sebagai petani. Dia tinggal di RT 04/03 Desa Jatisari Kecamatan Subang. Rasdi nekat menggauli anak kandungnya sendiri, TA (14) saat tidur di kamarnya. Kapolres Kuningan, AKBP Joni Iskandar melalui Kasat Reskrim Iptu Herie Pramono menerangkan, perbuatan terkutuk pelaku dilakukan di rumahnya saat rumah dalam keadaan sepi. Korban sendiri mencoba melawan, tapi pelaku mengancam jika ada yang tahu. Tapi, aksi bejat Rasdi dipergoki warga setelah mendengar suara aneh dari dalam rumah pelaku. Warga curiga, kemudian menggerebek rumah pelaku. Warga kaget, pelaku yang merupakan ayah kandungnya sedang berbuat tak senonoh kepada anak kandungnya. “Pada saat digerebek, korban hanya tinggal berdua bersama ayahnya. Sedangkan ibu korban sedang ke Jakarta untuk menengok kakak korban,” ujar Herie di Mapolres Kuningan, kemarin (7/5). Kepada petugas, pelaku hanya mengaku telah mencabuli anaknya sebanyak empat kali. Namun menurut korban, perbuatan bejat ayah kandungnya itu dilakukan sejak 10 bulan yang lalu. Bahkan perbuatannya tidak terhitung karena sudah berkali-kali. Akibat perbuatannya, pelaku dijerat pasal 81 jo pasal 82 UU No 35 tahun 2014 tentang Tindak Pidana Pencabulan Terhadap Anak di Bawah Umur dan KDRT. Adapun ancaman hukumannya adalah penjara 15 tahun. Sementara itu, meski anaknya mengaku sudah dicabuli sejak 10 bulan lalu, namun Rasdi mengaku hanya melakukan perbuatan bejatnya sebanyak empat kali. Semuanya dilakukan di rumah di saat istrinya sedang tidak ada di rumah. “Jujur Pak, yang saya ingat hanya empat kali, semuanya dilakukan di ruang tengah dan kamar. Saya tergoda sehingga melakukan tidakan itu,” tutur Rasdi. Sementara itu, kejadian ini tentu harus menjadi perhatian serius para orang tua. Sebab, kejadian pencabulan kerap dilakukan oleh orang yang ada di lingkungan sekitar. “Dan ini harus diwaspadai,” kata Herie. (mus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: