Taat Aturan hanya Dua Hari

Taat Aturan hanya Dua Hari

PKL Kembali Berjualan di Alun-alun MAJALENGKA - Bersihnya kawasan alun-alun dan taman kota lainnya dari aktivitas pedagang kaki lima (PKL), nampaknya hanya bertahan dua hari yakni Rabu (6/5) dan Kamis (7/5) saja. Karena Jumat siang (8/5), sejumlah taman kota sudah kembali diisi para PKL. Pagi hari kondisinya memang cukup steril dari keberadaan PKL, namun selepas salat Jumat, kawasan-kawasan tersebut kembali diisi para PKL dengan gerobak dorongnya. Padahal Satpol PP telah menganjurkan kepada para PKL untuk memulai berjualan mulai pukul 15.00 ke atas. Tapi mereka mulai beroperasi lebih cepat dari waktu yang dianjurkan tersebut. Kondisi tersbut cukup disayangkan, karena suasana yang enak dipandang mata di pusat kota Majalengka yang sudah terealisasi selama dua hari, hanya dilaksanakan semata-mata untuk suksesi penilaian Adipura saja. Para pedagang mengaku ingin mencari untung dari masyarakat yang selesai melaksanakan salat Jumat. Karena biasanya selepas salat banyak masyarakat mencari makan siang yang praktis, biasanya memburu jajanan dan makanan yang biasa dijajakan para PKL pinggir jalan. “Yah lumayan buat penglaris, lagipula sebentar lagi kan udah mau Ashar. Jadi nggak apa-apa kan ngeduluin. Itung-itung dadasan (persiapan). Lagian ramenya juga wayah gini. Kalau sore sama malem sih tinggal ngala batinya,” ujar salah sorang pedagang. Sebelumnya, Kabid Trantibum Satpol PP Akbar S Harto SPd berharap tumbuh kesadaran dari PKL untuk menjadikan suasana yang nyaman dan tertib di fasilitas umum. Tidak hanya ketika menjelang penilaian adipura saja, tetapi bisa berkelanjutan hingga menjadikan wajah kawasan pusat kota Majalengka menjadi enak dipandang mata. “Seharusnya bisa sama-sama menyadari hak dan kewajibannya. Kita tidak melarang berjualan di tempat-tempat yang tidak semestinya. Kalau kemarin pernah waktu Senin ada rencana penilaian adipura, dari pagi sudah steril. Tapi penilaiannya diundur eh mereka kok pada tau diundur terus mangkal lagi,” keluhnya. Pihaknya tidak bosan untuk mengimbau dan meminta kesadaran pada pedagang untuk tidak berjualan di tempat dan waktu yang tidak semestinya. Hal itu dilakukan untuk membuat suasana nyaman dan tentram serta tertib di fasilitas umum. Satpol PP juga meminta kepada para pedagang dan pengunjung untuk tetap menjaga kebersihan dan tidak merusak lingkungan. Hal itu diungkapkan Kasi Operasi dan Pengendalian Satpol PP, Sutaryo. Menurut Sutaryo, sebelumnya para pejabat yang melintasi area sekitar alun-alun kerap menemukan sampah yang berserakan di penjuru alun-alun. “Petugas kebersihan bertugas setiap pagi, namun menjelang siang para pejabat sering menemukan sampah yang berada di sekitar alun-alun. Oleh karena itu, pemberlakukan batasan jam dagang disamping menjaga kondusivitas juga untuk menjaga keindahan dan ketertiban di sekitar alun-alun,” katanya. Agar kebersihaan dan keindahan alun-alun tetap terjaga, dirinya meminta kepada para pengunjung dan pedagang untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan. Sementara Edi Supriadi, salah seorang pengunjung mengungkapkan, dirinya sering jengkel dan merasa terganggu dengan ulah para pengamen yang setiap waktu berkeliling di sekitar alun-alun. “Harusnya para petugas Satpol PP bukan hanya mengingatkan pengunjung dan pedagang saja, tapi kepada semuanya seperti para pengamen yang setiap hari berkeliaran di sekitar alun-ulun,” ungkapnya. (azs/bae)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: