Abaikan Instruksi Bupati

Abaikan Instruksi Bupati

Penambang Batu Gunung Kuda Kembali Beroperasi DUKUPUNTANG – Sejumlah pengusaha tambang Gunung Kuda di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, tampaknya tidak sabar melakukan aktivitas penambangan. Meski Bupati Drs H Sunjaya Purwadisastra membekukan seluruh aktivitas penambangan di Gunung Kuda hingga proses evakuasi selesai, tapi para pengusaha tambang tetap membandel. Para penambang nekat memulai aktivitas penambangan di areal Gunung Kuda, kemarin (12/5). Meski tidak menggunakan alat berat, namun belasan pekerja sudah mulai tampak memecah bebatuan di Gunung Kuda. Bahkan menurut data yang dihimpun Radar, bebatuan yang sudah dipecah itu diangkut menggunakan truk pada malam hari dan didistribusikan pada pengusaha batu alam di Desa Cengkoak, Kecamatan Dukupuntang. Salah seorang penambang, Jayana (32) mengatakan, dirinya disuruh anemer (pemborong) untuk berangkat melakukan aktivitas penambangan. \"Ya baru hari ini. Sejak longsor, kita berhenti sekitar setengah bulan. Hari ini disuruh berangkat sama bos mulai mecah batu,\" tutur warga Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon kemarin. Jayana bersama rekannya Bun (59), dan beberapa orang lainnya akhirnya datang ke lokasi Gunung Kuda. Seperti hari-hari biasanya Jayana memecah batu menjadi berukuran 20x40 cm. Namun ketika ditanya soal distribusi bebatuan yang dipecahnya, Jayana mengaku kurang mengetahuinya. \"Ya kita sih bikin stok aja, nanti ada yang ngangkut,\" lanjutnya. Pantauan Radar di lokasi, para penambang itu dengan santai memecah batu. Meski berdekatan dengan lokasi longsor, mereka dengan santai memecah batu yang ada di sekitar tebing bebatuan. \"Kalau khawatir longsor pasti ada, tapi kalau mau longsor biasanya ada tandanya. Ya mau gimana lagi, memang kerjaannya begini,\" tuturnya. Sementara itu, Kapolres Cirebon AKBP Chiko Ardwiatto melalui Kapolsek Dukupuntang AKP Sudarman mengaku akan menindaklanjuti kemungkinan adanya aktivitas penambangan selama proses evakuasi korban Gunung Kuda berjalan. \"Hal ini akan kita coba telusuri terlebih dahulu, karena yang pasti penambangan masih dibekukan sesuai dengan instruksi sebelumnya,\" tegasnya. Mengenai proses evakuasi di hari ketujuh belas, Sudarman mengaku pihaknya masih berusaha memecah batu yang menghalangi titik duga lokasi korban. Bila batu tersebut masih belum berhasil diangkat maka proses evakuasi pun terhambat. \"Pecahan-pecahan batu sudah diangkat oleh ekskavator, tapi masih ada batu yang menghalangi. Sehingga masih harus dipecah,\" lanjutnya. Untuk diketahui, satu hari setelah musibah longsor Gunung Kuda pada Minggu, 26 April lalu, Bupati Sunjaya membekukan aktivitas penambangan batu alam di Gunung Kuda. Tidak hanya dilakukan KUD Bumi Karya yang merupakan pengelola di lokasi longsor, namun aktivitas penambangan untuk keseluruhan tidak boleh dilakukan di Gunung Kuda. Selama proses evaluasi dan evakuasi berjalan. Sedikitnya terdapat 3 koperasi dan satu orang pengusaha yang melakukan aktivitas penambangan di Gunung Kuda. Tiga koperasi itu Al Islah, Al Jariyah dan KUD Bumi Karya. Sementara pihak lainnya perseorangan atas nama Satori. (kmg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: