Asah Killing Punch di Jakarta
JAKARTA - Tiga pekan menjelang pertarungan perbaikan peringkat kelas ringan (61,2 kilogram) versi WBO melawan Maxwell Awuku (Ghana), petinju Daud Yordan mencari senjata ampuh. Meski dalam pertarungan terakhir Desember lalu Daud menang KO, pelatih Daminanus Yordan menilai killing punch Daud belum sepenuhnya kembali. Kemarin (12/5) di kawasan Gelora Bung Karno Senayan, petinju berusia 27 tahun itu menjalani sparring partner dengan empat petinju. Yakni Iwan Zoda, Defri Yanto Palulu, Natalius, dan Sunardi. Tiga petinju yang disebut belakangan semuanya merupakan petinju kidal. \"Saya ingin menjadikan Daud seperti singa lapar di atas ring kembali. Daud harus bisa menjadi sosok yang menakutkan buat lawan. Jangan hanya puas dengan menang angka,\" ucap Damianus kemarin (12/5). Selama di Jakarta dua pekan ke depan, Damianus menjanjikan akan banyak memberikan evaluasi teknik dan bukan fisik. Pembenahan itu terlihat dari hasil latih tanding dengan lawan-lawannya. Damianus sudah melihat adanya perbaikan gaya tarung Daud dalam dua bulan belakangan. Daud yang biasanya \'boros\' soal pukulan dilatih Damianus untuk lebih efektif. Pria berusia 47 tahun itu mempersiapkan Daud bisa bertarung dalam tiga gaya. Fighter, boxer, dan counter boxer. Artinya, dalam 12 ronde, per empat ronde Daud bisa ganti style tarung. \"Tapi, masing-masing style ada killing punch. Misal ketika bertanding dengan fighter, ya upper cut. Kalau boxer saya tajamkan hooknya. Sesuai kebutuhan,\" ucap Damianus. Di sisi lain, Daud mengatakan, di bawah Damianus performanya membaik. Setelah menang KO dari Ronald Pontillas Desember lalu, Daud latihan lebih keras. \"Saya optimis bisa kembali menang KO lawan Awuku. Apalagi saya menjaga ritme latihan dalam enam bulan ini. Target KO sangat realistis,\" ucap Daud. (dra)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: