Bunuh Orang Bukannya Lari, Malah Jalan Kaki

Bunuh Orang Bukannya Lari, Malah Jalan Kaki

KUNINGAN - Pembunuhan yang dilakukan Enda (35), penduduk Gumulunglebak, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon terhadap Jayim (70) di Blok Pasirlaur, Desa Cibuntu, Kecamatan Cigandamekar, Selasa (12/5) lalu, masih menyisakan tanda tanya besar. Penyebabnya, usai membunuh, pelaku malah jalan kaki dan tidak membawa kabur motor milik korban yang berada di pinggir jalan. Uniknya lagi, tersangka melarikan diri bukan menuju ke area hutan di sekitar lokasi kejadian, melainkan menyusuri jalan raya yang mengarah ke pemukiman penduduk Cibuntu. Menurut keterangan seorang saksi, saat peristiwa pembunuhan terjadi, dirinya melintas di TKP dan melihat pelaku tengah membacok korbannya. Karena takut menjadi saksi di kepolisian, dia memilih melanjutkan perjalanan. “Pas tersangka mengayunkan arit dan membacok korban berkali-kali, saya kebetulan melintas dan menyaksikan langsung. Apalagi lokasi kejadiannya tepat di pinggir jalan, sehingga siapapun yang melintas pasti melihatnya. Saya memilih menghindar dan meneruskan perjalanan lantaran takut dijadikan saksi oleh polisi,” kata saksi yang menolak menyebutkan jati dirinya tersebut. Warga lainnya mengatakan, sebelumnya dia melihat korban tengah menyabit rumput di bukit, sementara motornya diparkir di pinggir jalan. Di sekitar motor juga belum ada rumput hasil kerjaan korban. “Saya melintas sekitar pukul 07.30 dan masih melihat korban menyabit rumput di bukit. Motornya juga ada di pinggir jalan. Saya meneruskan perjalanan karena memang belum terjadi apa-apa. Tapi ketika pulang lagi, ternyata beberapa pegawai SPBE berlarian menuju Cibuntu sam­bil teriak ada pembunuhan. Pena­saran saya pun segera menuju lokasi kejadian,” terang dia. Dia menambahkan, seti­banya di lokasi kejadian, nam­pak korban bersimbah darah. Tak ada warga yang be­rani menolong korban lantaran takut dijadikan saksi. Sedangkan pelaku terlihat jalan kaki menuju arah Cibuntu dan dikejar oleh pengendara lain. “Luka bacok korban sangat parah. Cucu saya sampai ketakutan lihat korban. Akhirnya saya memilih ikut ngejar tersangka bersama pengendara motor lainnya. Tak jauh dari Masjid Pasirlaur, tersangka kesusul dan ditabrak pengendara motor hingga terjatuh. Jadi, bukan dise­rempet, tapi ditabrak. Barulah warga setempat berda­tangan dan kemudian meng­hakimi pelaku. Tangan dan kakinya diikat supaya tidak kabur,” bebernya. Sementara saat ditanya Radar, tersangka yang hanya mengenakan celana pendek berlumuran darah mengaku baru pulang dari Cirebon kemudian turun di Caracas dan mau pulang ke rumahnya di Gumulunglebak. Tersangka juga berpura-pura gila. Warga yang kesal dengan ulah pelaku, tetap menghajarnya hingga bonyok. Malah ada yang teriak agar tersangka dibakar saja. Pelaku mengaku hanya seorang diri. “Jangan dibakar Pak, saya gila Pak. Ini mau pulang ke rumah Pak. Saya sengaja lari biar cepet sampai di rumah. Lepaskan saya Pak,” kata tersangka. Pjs Kasat Reskrim Polres Kuningan, Iptu Herrie Pramono SH menegaskan, pihaknya masih mendalami motif pelaku yang menghabisi korban. “Kami masih menelusuri motifnya. Belum bisa menyimpulkan. Apalagi saat kejadian ada motor milik korban. Ini juga salah satu yang sedang kami ungkap. Selain pengakuan tersangka, keterangan dari para saksi juga dibutuhkan,” jawabnya. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: