Trafficking di Bongas Paling Tinggi
Minim Pengetahuan Kesehatan Reproduksi BONGAS– Rendahnya pemahaman kesehatan reproduksi remaja dan perilaku seksual yang tidak aman di kalangan remaja, serta masih banyaknya pernikahan dan kehamilan atau perceraian di usia dini dapat mendorong terjadinya trafficking. Di Kabupaten Indramayu, angka trafficking tergolong cukup tinggi. Berdasarkan data Yayasan Kusuma Buana Jakarta, Kecamatan Bongas berada diurutan teratas. Banyak wanita belia dari wilayah tersebut menjadi korban perdagangan manusia. Untuk menekan angka trafficking, khususnya di Kecamatan Bongas, Yayasan Kusuma Buana memberikan konsuling dan sosialisasi dengan menggandeng stake holder. Program Manager Yayasan Kusuma Buana, Siti Mumpuning Dyah mengatakan, dari hasil survei yang dilakukan yayasannya, terjadinya trafficking lebih disebabkan akibat dari ketiga faktor tersebut, yaitu rendahnya pemahaman kesehatan reproduksi remaja dan perilaku seksual yang tidak aman dikalangan remaja, serta masih banyaknya pernikahan dan kehamilan atau perceraian di usia dini. “Sosialisasi trafficking sudah sering kita lakukan, bahkan kami membuka konseling di tempat lokasi dimana terdapat perempuan asal Indramayu yang ada di Jakarta, seperti di wilayah Mangga Besar. Sekarang kita melakukan sosialisasi tentang kualitas kesehatan reproduksi (kespro), salah satunya di Kecamatan Bongas ini,” ujar Siti, kepada Radar, di Aula Kantor Kecamatan Bongas, Senin (18/5). Menurut dia, wilayah Kecamatan Bongas paling tinggi trafficking-nya dibandingkan dengan kecamatan lain di Kabupaten Indramayu. Untuk kecamatan tersebut, pihaknya concern memberikan sosialisasi dan penyuluhan tentang trafficking. “Bahkan di Kecamatan Bongas ini sudah ada perwakilan kami yang akan membantu menangani permasalahan ini. Upaya yang kami lakukan, menekan angka trafficking. Kami juga melibatkan atau bekerjasama dengan pemerintahan setempat dan puskesmas sebagai stake holder kami,” jelasnya. Sementara itu Camat Bongas, H M Iskak Iskandar SSos MSi berharap, angka trafficking di Kecamatan Bongas nantinya bisa menurun. Kepada peserta sosialisasi yang merupakan stake holder Yayasan Kusuma Buana, diharapkan bisa membantu memberikan pemahaman tentang trafficking dan faktor penyebabnya. (kom)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: