Legiun Asing Ancam Hengkang
Gara-gara Gaji dan Tak Ada Kompetisi JAKARTA - Turnamen sepak bola pramusim 2015/2016 menjadi ajang pelipur lara buat para pemain dan manajemen klub Liga Indonesia (LI). Itu setelah musim 2015 lalu dipastikan berakhir sebelum waktunya. Tetapi, turnamen pramusim saat ini berada dibawah bayang-bayang eksodus pemain asing. Sebab, tanpa adanya kepastian kompetisi, pemain juga memikirkan kepentingan mereka pribadi. Dimana tidak akan ada pemasukan buat pemain dan pelatih tanpa bergulirnya kompetisi termasuk turnamen pramusim kali ini. Apalagi ada sejumlah klub yang sampai saat ini belum menyelesaikan tanggung jawab mereka kepada pemain. Misalnya Persija Jakarta yang sampai saat ini belum menemukan kata sepakat dalam untuk menyelesaikan masalah tersebut. Rahmad Darmawan, pelatih Persija menjelaskan bahwa timnya saat ini tengah menunggu instruksi manajemen untuk menggelar latihan jelang turnamen pramusim. Rencananya latihan akan digelar hari ini atau Kamis besok. \"Tetapi bisa saja batal, karena pemain juga belum mendapatkan haknya,\" terangnya. Skuad Persija harus menahan ini untuk terus bersabar karena manajemen Persija belum menyelesaikan sekitar empat gaji mereka per Januari-April 2015. Bahkan rumor berkembang kalau pemain Persija belum mendapatkan down payment dari nilai kontrak mereka di musim 2015 lalu. Hal inilah yang memunculkan kabar kalau pemain asing Persija mulai tidak betah. Ancaman hengkang pun berkembang dikalangan internal Persija. Tiga pemain asing Persija sudah mengisyaratkan untuk angkat koper. Seperti yang disampaikan Ratna Mustika, pemilik agensi pemain Champion Star yang menaungi penyerang Persija, Yevgeny Kabayev. \"Sampai saat ini belum ada titik temu antara manajemen Persija dengan dia,\" terang Ratna kepada Jawa Pos (Grup Radar Cirebon) kemarin. Dia menjelaskan bahwa Kabayev sebelumnya meminta untuk pulang ke Rusia setelah merasakan kompetisi sepak bola Indonesia yang tengah dirundung konflik. \"Dia butuh refreshing. Kabayev minta pulang dulu, setelah itu baru dia akan memutuskan akan kembali ke Indonesia atau tidak,\" paparnya. Dari tanah Borneo, Mitra Kukar menjadi klub yang tergoncang hebat. Langkah pelatih kepala Scott Cooper yang angkat koper di akhir April lalu. Pasca musim LI 2015 dipastikan berhenti, para pemain asing Mitra Kukar sudah hengkang dari Tenggarong. \"Kami bebaskan para pemain kami untuk keluar,\" ujar Endri Irawan, CEO Mitra Kukar di Jakarta belum lama ini. Menurut Endri, manajemen Mitra Kukar juga memperhatikan aktivitas pemainnya jika tidak ada kompetisi. Tetapi, dia akan menghubungi para pemainnya kembali jika kompetisi sepak bola Indonesia sudah kembali normal. \"Kalau kompetisi kembali bergulir mereka yang akan kami prioritaskan, kalau mau yang silahkan bergabung kembali,\" tegasnya. Di sisi lain, Tigorshalom Boboy, Sekretaris PT Liga Indonesia menjelaskan bahwa pihaknya menjelaskan sampai saat ini belum ada laporan mengenai pemain asing yang keluar dari 18 klub. Turnamen pra-musim nantinya juga menjadi pembuktian para pemain yang ingin maksimal di musim 2015. \"Tanpa pemain asing-pun saya kira turnamen akan berlangsung ketat. Lagipula ini juga bukan kompetisi resmi,\" terangnya. (nap)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: