Air Tidak Langsung Ngocor
CIREBON - Pipa PDAM milik Kota Cirebon yang beberapa waktu lalu meledak di Jalan Plangon, Sumber akhirnya sudah disambung, kemarin (4/8). Secara teknis proses penyambungan pipa tidak menemui kendala berarti, meski proses ini memakan waktu cukup lama, sekitar 2 jam. Pekerja yang diterjunkan sekitar 10 orang. Mereka bertugas mengangkat pipa yang pecah dan memasang dengan pipa baru. Termasuk beberapa asesoris yang didatangkan dari luar kota Cirebon. Proses penyambungan pipa ini disaksikan beberapa pejabat PDAM Kota Cirebon, salah satunya Ketua Dewan Pengawas (DP) PDAM H Darumaka SIP. \"Para pekerja ini bekerja siang malam tiada henti. Sampai akhirnya pipa yang pecah bisa diangkat dan sudah disambungkan,\" terang Kasi Perwastek PDAM Kota Cirebon Ir Hendra yang ditemui Radar, kemarin. Ditambahkan Hendra, walaupun pipa sudah tersambungkan tetapi tidak otomatis saluran air bisa normal kembali. Untuk normal dibutuhkan waktu minimal satu minggu hingga 10 hari. Alasannya, air akan dibuka secara bertahap dan untuk tahap awal hanya 10 persen. Pipa yang baru dipasang membutuhkan penguatan sementara. \"Baru dilakukan pengurasan dan pengisian air. Setelah itu dicek lagi apakah ada kebocoran atau tidak,\" jelasnya. Tarsim, salah satu pekerja yang bertugas memasang pipa mengaku, pipa pengganti panjangnya 2 meter dengan diameter 600 inch. \"Di bawah pipa yang baru harus dicor, sehingga punya bantalan yang kuat ketika mendapat tekanan dari air,\" kata pria yang juga sedang mengerjakan pemasangan pipa Pertamina ini. Krisis air yang dialami pelanggan PDAM membuat pelanggan ingin melihat secara langsung lokasi meledaknya pipa. Kemarin, Rudi warga Perumnas melihat dari dekat lokasi ledakan. \"Ledakannya dahsyat juga ya, sampai-sampai aspal jalan bergelombang akibat ledakan,\" katanya. Air Asin Empat hari paska meledaknya pipa milik PDAM, berbagai cara dilakukan warga untuk mendapatkan air, termasuk mengantre mendapatkan air asin. Seperti yang terjadi di RT 4/ RW 8 Suradinaya Selatan Kelurahan Pekiringan Kecamatan Kesambi, kemarin (4/8), warga memanfaatkan secara gratis air dari sumur bor milik H Yuris. Menurut salah seorang warga, Ngatipah, sumur bor tersebut baru digunakan oleh warga pada Selesa sore. Sejak itu, warga beramai-ramai mengantre untuk mendapatkan air dengan menggunakan dirigen dan ember sebagai tempat penampungan. ”Malah sebelum ada air sumur bor dari H Yunus saya menggunakan air kali untuk kebutuhan sehari-hari,” katanya kepada Radar, kemarin (4/8). Dalam kesempatan itu, dia mengatakan meskipun air yang diambil dari sumur bor tersebut berasa asin, hal tersebut tidak menjadi masalah. Sebab, air tersebut hanya untuk mandi dan mencuci pakaian dan piring. “Daripada tidak mandi sama sekali,” ujar dia. Sedangkan untuk kebutuhan minum dan memasak, perempuan separuh baya tersebut terpaksa harus membali air dalam bentuk tabung galon. Dengan harus membeli air, Ngatinah harus mengeluarkan biaya lebih besar dibandingkan hari-hari biasa. “Ada pengiriman air dari PDAM tetapi hanya sedikit dan harus berebut dengan warga lain,” tegasnya. Sedangkan warga lainnya Sholeh mengaku terpaksa mengambil air asin karena untuk kebutuhan lain selain memasak. “Sedangkan untuk memasak dirinya mengaku tetap saja terpaksa harus membeli,” tandas dia. BIKIN BOR Ketua RW 12 GSP M Fahrozi mengatakan, perumahan GSP sering menjadi korban PDAM. “Tapi kalau ini saya percaya karena ada pipa yang meledak,” katanya. Eks Karyawan Hotel Kharisma ini berani merogoh kocek dalam agar air kembali ngocor. \"Ya total untuk membayar jasa tukang sumur bor, kemudian beli mesin pompa, habis Rp1,5 juta. Dan saya puas dengan solusi ini,\" katanya. Pecahnya pipa induk pipa PDAM ini membawa berkah tersendiri, bagi jasa pembuatan sumur bor. Wanira, Somad, dan Candu pekerja sumur bor meraup untung. \"Alhamdulilah, untuk 2 hari ini, saya dapat order, \" tegas dia. Wanira mengaku, membuka lebar pintu rumahnya di RT 01 Karang Yudha jika ada yang membutuhkan jasanya membuat bor. \"Cukup murah, hanya Rp700 ribu, kami gali sampai air ngocor, tugasnya ya sediakan saja mesin pompa. Insya Allah 1 hari,\" tukasnya. (ras/mam/ung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: