Tuan Rumah Target Dua Gelar

Tuan Rumah Target Dua Gelar

  Superseries Premier BCA Indonesia Open Digelar 2 Juni Nanti JAKARTA - Indonesia mendapatkan malu tahun lalu di perhelatan superseries premier BCA Indonesia Open. Hanya menempatkan satu wakil di partai puncak yakni ganda putra, Hendra Setiawan/M Ahsan kemudian dirontokkan oleh wakil Korsel Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong. Aib tahun lalu harus terbalas tahun ini. Tak tanggung-tanggung, dua gelar langsung diincar oleh PP PBSI. Kemarin (25/5) di Bali Room Hotel Kempinski, tekad tersebut digelorakan didepan pihak sponsor BCA Indonesia Open. Dalam preskon BCA Indonesia Open 2015 kemarin, hadir Ketua Umum PP PBSI Gita Wirjawan, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, dan perwakilan Djarum Foundation Yan Hariyadi Susanto. Nah, Gita menuturkan tuan rumah harus mengembalikan pamornya. Apalagi atmosfer turnamen yang dianugerahi Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) sebagai turnamen dengan penyelenggaraan terbaik 2014 itu sangat menguntungkan atlet-atlet Indonesia. \"Dan seperti yang saya bicarakan dengan para pelatih, ganda putra dan ganda campuran memang menjadi tumpuan kita. Mereka masih menjadi yang paling siap diantara sektor-sektor yang lainnya,\" kata Gita. Untuk menambah gairah, total hadiah turnamen yang digelar di Istora Senayan, Jakarta pada 2-7 Juni 2015 pun ditingkatkan. Dari 750 ribu USD tahun lalu, menjadi 800 ribu USD. Melihat besarnya total hadiah yang tersedia tak heran semua pemain terbaik dunia hadir disini. Lalu Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menegaskan komitmen perusahaannya untuk kembali membesarkan bulu tangkis seperti era-era sebelumnya. Yang terdekat adalah mengembalikan tradisi medali emas di ajang Olimpiade. Pada Olimpiade 2012 London lalu, bulu tangkis gagal meraih emas setelah dari Olimpiade 1992 sampai 2008 pebulutangkis Indonesia selalu sukses. Di sisi lain, Kasubid Pelatnas PP PBSI Ricky Subagja menuturkan tahun lalu kegagalan Hendra/Ahsan disebut lebih kepada faktor luck. Buktinya di final ganda putra perorangan Asian Games XVII/2014 di Incheon September lalu, Hendra/Ahsan bisa menang dari Yong-dae/Yeon-seong. \"Evaluasi per turnamen sudah kita lakukan. Jadi, saya kira Hendra/Ahsan serta Owi/Butet (Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir,red.) masih layak untuk dimajukan sebagai jagoan kita untuk kali ini,\" sebut Ricky. Ricky memastikan peta persaingan tahun ini akan lebih ketat. Mengingat sejak awal Mei lalu pengejaran poin kelolosan Olimpiade 2016 Rio de Janeiro sudah dimulai. Sehingga para pemain tak mau kehilangan satu poin penting. Seperti diketahui, selain Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di nomor ganda campuran, pasangan ganda putri peraih medali emas Asian Games 2014, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari, juga berpeluang memetik gelar juara di turnamen ini. Pemain pelapis pun siap mendobrak dan tak menutup kemungkinan untuk membuat kejutan. Pasangan juara Macau Open Grand Prix Gold 2014 serta peraih medali perunggu Asian Games 2014 Praveen Jordan/Debby Susanto tentunya ingin memberikan penampilan terbaik di depan publik sendiri. Kehadiran pemain-pemain muda juga kian menambah semarak turnamen. Pemain berusia 18 tahun, Jonatan Christie dan Firman Abdul Kholik tercatat bakal berlaga di sini. Begitu juga Ihsan Maulana Mustofa dan Hanna Ramadini yang masing-masing berusia 20 tahun. (dra/bam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: