Wakil Rakyat Aksi Kumpulkan Pin

Wakil Rakyat Aksi Kumpulkan Pin

  TUNTUTAN yang disuarakan Gempur ternyata gayung bersambut. Selama ini, para wakil rakyat pun tengah melakukan kajian terhadap status TNGC lewat Komisi I DPRD. Tak heran jika Ketua DPRD, Rana Suparman SSos dalam orasinya memberikan dukungan kuat atas upaya pengusiran TNGC. “Saya pernah ngobrol dengan seorang warga yang tinggal di lereng Ciremai. Dia bercerai dengan istrinya gara-gara nafkah yang dulu diperoleh lewat PHBM hilang semenjak perubahan status TNGC. Nah, apakah ini tujuan dari kemerdekaan? Bagaimana dengan nasib keluarga ini, putra-putrinya?” ungkap Rana di hadapan ratusan massa. Ada juga cerita, lanjut dia, seorang petani yang mengeluhkan tanamannya dirusak babi hutan dan monyet yang turun dari kawasan TNGC. Mereka takut untuk membunuh hewan liar tersebut lantaran diancam hukuman penjara dan denda dengan nilai sangat besar. “Apakah ini pun tujuan dari kemerdekaan?” tandasnya. Rana mengatakan, dalam beberapa pekan ini Komisi I tengah melakukan kajian atas status TNGC. Setelah mempelajari MoU yang disepakati, para anggota parlemen daerah yang duduk di komisi tersebut menemukan banyaknya pelanggaran. Untuk itu, dia meminta agar kajian terhadap masalah ini harus tuntas sampai titik darah penghabisan. Setelah itu, Ketua Komisi I, Yayat Ahadiatna SH pun turut memperkuat apa yang dilontarkan Rana. Dia bertekad untuk melakukan kajian tersebut sampai benar-benar tuntas. Bahkan pihaknya akan melibatkan akademisi kehutanan dan LSM dalam kajiannya. Tak terkecuali pemerintahan Majalengka. “Demi rakyat kami akan berjuang sekuat tenaga dalam mencari solusi dari masalah ini. Jangan sampai warga lereng Ciremai sengsara setelah status Ciremai berubah jadi TNGC,” tegas politisi Demokrat itu. Suasana tampak menarik tatkala Sekretaris Komisi I, Rudi Oang Ramdani naik ke meja yang telah disediakan. Politisi asal PKS ini mengajak ratusan massa untuk berdiri meneriakkan kedaulatan rakyat. Bahkan secara spontan dia mencetuskan gerakan pengumpulan pin anggota dewan yang selama ini menempel di dada sebelah kiri seragam mereka. “Silahkan copot emblem (pin, red) ini oleh Anda. Kami tidak akan mengenakan emblem tersebut sebelum persoalan TNGC tuntas,” pinta Rudi Oang kepada Koordinator Gempur, Okki Satrio. Setelah pin Rudi dicopot, para wakil rakyat lain yang hadir beramai-ramai mencopot pin yang selama ini mereka kenakan. Pin tersebut dikumpulkan kemudian diserahkan kepada Okki. “Emblem ini sebagai simbol bahwa kami bersungguh-sungguh dalam memperjuangkan rakyat. Haram bagi kami untuk mengenakan emblem ini sebelum persoalan tuntas,” teriak Rudi. Untuk itu, pihaknya meminta agar masyarakat lereng Ciremai tidak bertindak anarkis dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Dia meminta kepercayaan dari mereka untuk menuntaskan kajian di Komisi I. “Tolong catat siapa saja yang telah mengumpulkan pin,” timpal Okki lewat pengeras suara usai menerima kumpulan pin dari Rudi Oang. (ded)      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: