Enggan Ambil Dana TC Timnas U-23 di Kemenpora
JAKARTA - Perhelatan SEA Games Singapura 2015 tinggal menghitung hari. Namun, sejumlah cabang olahraga belum menerima uang pembinaan mereka kepada para atlet. Dari sekian banyak cabang olahraga tersebut, salah satunya adalah sepak bola. Padahal, setiap bulannya, olahraga kulit bundar itu berhak mendapat dana sebesar Rp456 juta. \"Sebenarnya sudah ada yang menyediakan dana tersebut. Namun, pihak manajemen Timnas U-23 saja yang enggan mengambil dana itu,\" kata Djoko Pekik Irianto, Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora. \"Kami dengar, mereka tidak mau menggunakan uang negara saat tampil di SEA Games,\" lanjutnya. Djoko lantas menjelaskan bahwa, dana sebesar itu adalah hak dari 20 pemain plus manajer dan tim pelatih. Rinciannya, setiap pemain berhak mendapat jatah setiap bulan Rp5,5 juta, sementara tim pelatih setiap orang berhak mendapat bagian Rp9,5 juta. Sedangkan untuk manajer setiap bulan mendapat hak Rp8,5 juta. Proses pencairannya pun harus langsung ke-rekening setiap pemain. Skuad Garuda Muda -julukan Timnas U-23- itu juga berhak menerima dana tambahan untuk biaya makan dan penginapan sebanyak Rp400 ribu setiap harinya. \"Jadi, total setiap bulannya, untuk cabang olahraga sepak bola sendiri harus mendapat hak sebesar Rp456 juta. Kalau dana ini tidak diambil, maka sudah tentu akan dikembalikan ke kas negara,\" tegasnya. Di sisi lain, Manajer Timnas U-23 Gede Widiade mengungkapkan bahwa sejatinya bukan mereka enggan mengambil dana pembinaan tersebut. \"Namun, karena proses pengambilan uangnya yang terlalu ribet. Masa anak-anak harus pulang ke daerah mereka selama berhari-hari hanya untuk mengurus rekening,\" ujar gede. \"Padahal itu sangat mengganggu program latihan,\" tegasnya. Lantas dari mana Manahati Lestusen dan kawan-kawan mendapat uang pembinaan selama menjalani training center (TC)? “Untuk sementara ini semuanya masih berasal dari kantong saya, dan itu sudah lebih dari apa yang harus diterima oleh pemain dari negara,\" ujar Gede. \"Kami akan mengambil dana itu kalau bisa diambil dengan cara kumulatif,\" tegasnya. (dik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: