Tim Transisi PSSI Dinonaktifkan
Kemenpora Patuhi Putusan Sela PTUN Jakarta JAKARTA - Pihak Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) benar-benar mematuhi putusa sela Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta Selatan. Salah satunya dengan menon-aktifkan semua kegiatan yang dilakukan oleh Tim Transisi PSSI yang dibentuk oleh Kemenpora. Langkah ini dilakukan agar tidak adanya kegiatan ganda dalam kepengurusan PSSI. Seperti yang diketahui, PSSI menggugat surat keputusan Kemenpora terkait pembekuan PSSI di PTUN Jakarta Selatan. Hasilnya, Senin (25/5) kemarin, pengadilan memberikan putusan sela dengan memerintahkan Kemenpora untuk menunda pembekuannya terhadap PSSI. \"Kami mentaati putusan itu,\" kata Menpora Imam Nahrawi, kemarin (26/5). Dan, salah satu sikap Kemenpora menaati keputusan sela tersebut, adalah dengan me-non aktifkan Tim Transisi PSSI. \"Untuk Tim Transisi PSSI kami istirahatkan dari aktivitas yang berkaitan langsung dengan kegiatan PSSI,\" lanjut Imam. \"Tapi, itu hanya sementara sambil menunggu keputusan final pengadilan pada 8 Juni mendatang,\" timpal menteri asal Partai Kebangkitan Bangsa itu. Tim Transisi PSSI adalah tim yang dibentuk oleh Imam Nahrawi dengan beranggotakan 13 personil yang dipimpin langsung oleh Bibit Samad Irianto mantan piminan Komisi Pembarantasan Korupsi. Tujuan utama dari tim tersebut adalah, untuk menjalankan fungsi organisasi PSSI setelah otoritas tertinggi sepak bola Indonesia itu dibekukan 18 April lalu. Sementara itu, Ceppy T Wartono, salah satu anggota Tim Transisi PSSI mengatakan bahwa mereka mematuhi instruksi dari sang menteri tersebut. \"Kami ini kan hanya bekerja sesuai dengan instruksi dari menteri, kalau beliau memerintahkan untuk istirahat, ya itu yang harus kami lakukan,\" kata pria yang juga politisi PDI Perjuangan itu. Meski begitu, Ceppy menyebutkan bahwa, upaya penonaktifan Tim Transisi PSSI itu hanya berlaku untuk kegiatan-kegiatan formal semata. Namun, mereka tetap melakukan manuver untuk memaksimalkan upaya tata kelola sepak bola tanah air. \"Kalau rapat formal harian mungkin sudah tidak kami gelar, tapi untuk yang informal, ya jalan terus lah,\" ucapnya. (dik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: