Jelang Ramadan, Gas Melon Bertambah 600 Persen
KUNINGAN - Menjelang liburan dan Ramadan, kebutuhan gas melon atau gas 3 kilogram dipastikan meningkat tajam. Untuk mengantisipasi peningkatan itu, Pemkab Kuningan sudah mengajukan surat penambahan kuota gas ke PT Pertamina. Dalam pengajuan itu, Pemkab mengajukan 100 persen untuk jatah liburan dan 300 persen untuk persiapan Ramadan. Jumlah pengajuan itu diniai cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. “Untuk masa liburan dan Ramadan, kami sudah mengantisipasi sejak awal. Makanya pengajuan sudah kami layangkan sejak sekarang. Dan alhamdulillah dari kabar yang diperoleh dari Hiswana Migas, kita mendapatkan realisasi yang cukup besar, yakni 600 persen,” ucap Kabag Ekonomi Setda Kuningan, Trisman Supriatna MPd kepada Radar, kemarin (2/6). Menurut dia, penambahan kuota gas melon itu tentu tidak sekaligus, melainkan bertahap. Terkadang dibagi empat atau dua. Untuk jatah liburan dan Ramadan, pengajuan sudah merupakan hal biasa, apalagi kalau Lebaran. Untuk kebutuhan per hari selama ini, kata Trisman, mencapai 40 LO (loading order). Satu LO setara dengan 560 tabung. Sehingga, dengan penambahan 600 persen, gas melon akan melimpah. “Kami tidak ingin warga kesulitan dalam memeroleh gas. Makanya, kami selalu mengajukan penambahan dalam jumlah banyak. Gas merupakan kebututuhan pokok yang selalu kami perhatikan,” tambah mantan kabag umum setda Kuningan ini. Trisman menerangkan, sejak ada pembenahan, tidak terdengar kelangkaan gas. Para pedagang dan konsumen merasa nyaman dengan kondisi saat ini. Sementara itu, Dwi Rahmayanti, salah seorang penjual gas melon mengaku, setiap menjelang Ramadan, permintaan gas selalu meningkat. Pada tahun ini, liburan berbarengan dengan Ramadan sehingga ada permintaan dua kali lipat. “Mengenai akan ada penambahan kuota, saya belum diberi tahu oleh agen dan pangkalan. Mudah-mudahan pangkalan memberikan tambahan karena permintaan sudah mulai terasa,” ucap pedagang gas di Keluarahan Cirendang kepada Radar. Mengenai harga, saat ini masih Rp18 ribu per tabung. Menurut ibu satu anak ini, harga tidak akan melambung selama pasokan gas normal. Menurutnya, seperti halnya sembako, harga gas akan melonjak ketika stok kosong. Meski dari agen dan pangkalan tidak ada kenaikan, namun kenyataan di lapangan sangat berbeda. Semakin banyak permintaan, harga gas makin mahal meski stoknya normal. (mus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: