KB Solusi Ciptakan Penduduk Berkualitas
SUMBER – Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamim mengajak seluruh elemen masyarakat Jawa Barat untuk semaksimal mungkin menekan laju pertumbuhan penduduk. Salah satunya, mengajak masyarakat untuk ber keluarga berencana (KB). “Keluarga berencana adalah tanggung jawab kita semua. Di lingkungan militer sudah ada pengikatan masalah keluarga, anak yang keempat tidak ada jaminan lagi. Sehingga, rata-rata anggota TNI hanya memiliki anak dua sampai tiga orang saja,” ujarnya usai membuka pencanangan Bhakti TNI KB-Kesehatan, di lapangan Pataraksa, Sumber, Senin (1/6) lalu.
Saat menyampaikan sambutan, pangdam juga mengatakan, saat ini jumlah penduduk Jawa Barat kurang lebih 46 juta jiwa. Jika semua menjadi manusia yang berkualitas, tentu akan menjadi satu kekuatan yang dasyat. “Untuk menuju ke arah sana, banyak yang harus kita lakukan. Salah satunya pencanangan Bakti TNI KB-Kesehatan,” katanya.
Pangdam menuturkan, berdasarkan data kependudukan pada tahun 1800, dunia ini memiliki penduduk masih 1 miliar jiwa. Pada 130 tahun kemudian, tepatnya 1930 penduduk dunia bertambah menjadi 2 miliar jiwa. 30 tahun kemudian, penduduk dunia mencapai 3 miliar jiwa. Berkembang terus segala dinamika kehidupan, penduduk dunia menjadi 4 miliar jiwa pada tahun 1975. “Ini hanya membutuhkan waktu 15 tahun,” tuturnya.
Kemudian, semakin pendek waktu yang ada, peningkatan penduduk semakin banyak, tahun 1987 atau hanya 12 tahun penduduk dunia sudah mencapai 5 miliar jiwa. Bertahan pada 12 tahun kemudian, pada tahun 1999, penduduk dunia kembali bertambah menjadi 6 miliar jiwa. “Hanya membutuhkan 12 tahun lagi (2011, red) penduduk dunia sudah 7 miliar jiwa. Bahkan, diprediksi, tahun 2017 penduduk dunia sudah bertambah lagi menjadi 8 miliar jiwa. Pertambahan jumlah penduduk kini menjadi persoalan dunia,” imbuhnya.
Bila penduduk ini tidak dikelola dan bagian dari 8 miliar jiwa ini ada di Jawa Barat, ini akan menjadi petaka. Karema itu, pencanangan KB-Kesehatan sangat tepat untuk dilakukan dengan segera. “Saya sangat prihatin kalau berkunjung ke daerah, saya tanya ibu-ibu putra-putrinya ada 6 sampai 7 orang dengan sebidang rumah yang sangat terbatas. Kemiskinan di mana-mana, pendidikan tidak terjangkau, kesehatan pun demikian,” bebernya.
Sementara, Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Barat Hj Netty Prasetiyani Heryawan mengatakan, Jawa Barat menepati urutan pertama dalam ukuran jumlah penduduk di Indonesia. Satu sisi harus disyukuri, karena operator pembangunan di Jawa Barat sangat besar. Tapi, jika penduduk ini tidak dikelola dengan baik, bisa berpotensi negatif. “Jika penduduk ini besar, maka berbagai layanan harus kita sediakan dalam jumlah yang banyak, sekolah harus ditambah, puskesmas juga ditambah, kebutuhan pangan juga stoknya harus ditingkatkan, kebutuhan perumahan juga. Kemudian, jika tidak dikelola dengan baik, tingkat kerawanan sosial tinggi. Tentu hal ini akan menghabiskan energi dan waktu. Jika masyarakat sadar dengan program KB, mudah-mudahan keluarga di Indonesia berkualitas,” katanya. (jun)
mohamad junaedi/radar cirebon
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: