Panjatkan Doa di Masjid Nabawi, Sujud Syukur di Masjidil Haram

Panjatkan Doa di Masjid Nabawi, Sujud Syukur di Masjidil Haram

Ekspresi Jamaah Umrah di Makkah Dengar Kabar Yance Bebas Kabar vonis bebas yang dijatuhkan Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jawa Barat, kepada mantan Bupati Indramayu, DR H Irianto MS Syafiuddin alias Yance, langsung terdengar luas termasuk oleh masyarakat Indramayu yang sedang melakukan ibadah umrah  di Makkah, Arab Saudi. Mereka melakukan sujud syukur di Masjidil Haram. ADUN SASTRA, Makkah KECINTAAN masyarakat Indramayu terhadap mantan bupati Indramayu dua periode Yance ‎ tampak terlihat saat jamaah umrah Darul Falah Tour memanjatkan doa di tanah suci. Selama di Masjid Nabawi, Pimpinan Darul Falah Tour KH Syaerozi Bilal Ilyas selalu mengajak kepada para jamaah untuk mendoakan mantan bupati yang pernah berjasa dalam membangun Indramayu. “Terlepas beliau itu salah atau tidak, apa salahnya men­doakan orang yang per­nah memimpin kita. Vonis be­bas tersebut, merupakan jawa­ban dari Allah SWT terha­dap umatnya yang mau ber­sabar,”ungkap Syaerozi, kepa­da Radar usai memimpin doa ber­sama atas kebebasan Yance. Sementara jamaah umroh asal Kota Mangga yang sekarang berada di Kota Makkah, me­ngaku bangga dan bersyukur atas putusan Majelis Hakim yang memvonis bebas wakil ketua DPRD Jabar itu. Melalui keputusan bebas oleh majelis hakim pada sidang putusan dugaan korupsi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sumuradem, masyarakat bisa menilai bahwa mantan pimpinan kita itu tak bersalah. “Terus terang saya sebagai masyarakat Indramayu me­ngaku senang atas ke­putusan bebas. Terlepas ada pro kontra itu biasa dan sah-sah saja,” jelas H Murtasim, jamaah umrah Darul Falah Tour yang juga pemilik Perusahan Kerupuk Cap Kelapa Gading di Blok Dukuh Desa Kenanga, Indramayu. Murtasim menuturkan, sebagian besar jamaah merasa senang setelah mendengar adanya keputusan bebas dari majelis hakim. Mengapa demikian? Karena para jamaah melihat Yance sebagai publik figur yang selama ini menjadi panutan masyarakat Indramayu. “Itu yang menjad‎i alasan saya merasa bangga dengan keputusan tersebut,” jelas Murtasim, yang diiyakan jamaa lainnya Amani Abdul Ghoni, asal Desa Segeran Kecamatan Juntinyuat. Hal senada diungkapkan Abah Acong. Jamaah umrah asal Desa Karangmulya Kecamatan Kandanghau‎r mengaku mendapat kabar melalui SMS dari teman yang menyaksikan sidang Yance. Setelah mendengar kabar, dirinya senang bukan kepalang. Ekspresi itu tak berlebihan, akan tetapi hal yang sangat wajar dari seorang masyarakat yang menjadikan Yance sebagai panutan. “Bisa dibayangkan, kalau pemimpin kita dinyatakan bersalah. Selamanya akan dicap sebagai pelaku ko­rupsi,” ungka Acong yang juga pemilik Lembaga Pendidikan Keterampilan (LPK) Al-Amin Kecamatan Kandanghaur ini. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: