Suhu di Saudi Capai 50 Derajat

Suhu di Saudi Capai 50 Derajat

JAKARTA- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan peringatan dini jelang pemberangkatan haji tahun 2015. Peringatan ini terkait dengan gelombang udara panas yang akan melanda Arab Saudi, khususnya Makkah, selama pelaksanaan ibadah haji nanti. Jamaah diimbau memperbanyak minum air untuk mencegah dehidrasi. Staf Ahli Kemenkes Choirul Nasution menuturkan, saat musim haji nanti suhu di Makkah bisa sampai 50 derajat selsius. “Harus ada antisipasi khusus dari para jamaah haji. Termasuk bagi petugas haji,” katanya saat pembukaan pembekalan petugas panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta kemarin. Pembekalan diikuti 806 orang petugas PPIH, 306 di antaranya petugas bidang kesehatan. Pembekalan dijadwalkan berlangsung selama sepuluh hari. Choirul menjelaskan tingginya suhu di Saudi pada musim haji nanti dibarengi dengan kelembaban yang tinggi pula. Dampaknya, jamaah tidak terlalu merasa kepanasan. Tetapi tanpa disadari banyak keringat yang keluar dari tubuh. Kondisi ini yang bisa membuat jamaah rentan mengalami dehidrasi. Kondisi seperti ini sejatinya sudah dialami jamaah pada musim haji 2014 lalu. Kemenkes menghimbau jamaah untuk selalu menenteng air minum saat beraktifitas di luar pemondokan/hotel. Selain untuk minum, air bisa digunakan untuk mengusap wajah dengan kain basah. Choirul menekankan agar PPIH pentingnya menaruh perhatian terhadap potensi dehidrasi. Khususnya jika mendapat tugas mengawasi jamaah yang masuk kategori usia tua atau beresiko tinggi (resti) karena penyakit kronis tertentu. Jamaah harus mendapat pengawalan ekstra. Sebab kondisi dehidrasi berpotensi memperburuk penyakit yang sudah diderita. Menteri Agama (Menag) Luk­man Hakim Saifuddin menu­­turkan, pemerintah su­dah mengantisipasi gelom­bang udara panas sejak per­siapan pemberangkatan. Di antaranya, calon jamaah haji resti bakal menjalani treatment khusus hingga menjelang ke­be­rangkatan. Tujuannya supa­ya jika sudah berada di Saudi, calon mereka bisa lebih siap. Lukman juga menjelaskan tentang sejumlah pembaharuan teknis pelayanan haji di Arab Saudi. Di antaranya untuk rombongan gelombang pertama yang mendarat di Madinah. Pada tahun-tahun sebelumnya, ada sejumlah rombongan gelombang pertama yang mendarat di Jeddah. Sehingga mereka harus keluar tenaga untuk perjalanan darat dari Jeddah menuju Madinah. Pembaharuan berikutnya adalah urusan katering. Selama ini pemberian katering hanya saat jamaah berada di Madinah dan Armina (Arafah, Mina, dan Mudzalifah). Tetapi mulai tahun ini jamaah haji juga mendapatkan makan selama berada di Makkah. Konsumsi ini disiapkan di hotel masing-masing. “Hotelnya juga minimal setara dengan bintang tiga,” tandasnya. Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay yang ikut dalam pembekalan petugas PPIH juga memberikan arahan khusus. Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan, PPIH jangan bertugas dengan niat naik haji gratis atau untuk mengejar honor. “Pelayanan untuk jamaah harus nomor satu,” tandasnya. Saleh menjelaskan bahwa tugas yang diemban tim PPIH bukan pekerjaan enteng. Mereka harus mengawal dan melayani 155.200 orang. Pelayanan terkait dengan urusan ibadah, kesehatan, penginapan, hingga konsumsi dan keamanan. Menurutnya, kinerja Kemenag menjelang pelaksanaan haji 2015 sudah cukup baik. Di antaranya bisa menekan serendah mungkin besaran biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) menjadi USD 2.717 per jamaah. Rekam jejak yang sudah baik ini harus dilanjutkan oleh kinerja pelayanan petugas PPIH. Dia juga mengatakan, DPR akan mengawasi kinerja pelayanan haji langsung di Makkah, Jeddah, dan Madinah. (wan/nw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: