Rohit Belum Rencana Somasi
JAKARTA - Mantan gelandang Persija Jakarta Rohit Chand Thakuri belum memiliki keinginan mensomasi pihak manajemen lantaran persoalan gaji yang tertunda. Soalnya, dua legiun asing, Martin Vunk dan Yevgeni Gennadyevich Kabayev, sudah melayangkan surat teguran kepada Presiden Persija Ferry Paulus untuk cepat membayarkan gaji mereka. ”Saya mengetahui mereka (Vunk dan Kabayev) telah memberikan peringatan kepada pihak manajemen. Tapi, saya tidak. Saya juga belum tahu apa yang harus dilakukan,” kata Rohit Chand yang saat ini berstatus bebas transfer, kemarin. Vunk dan Kabayev memberikan surat somasi sebanyak tiga kali pada 15, 23 April, dan 14 Mei 2015 kepada manajemen. Surat dituliskan mengenai hak-hak yang seharusnya didapat Vunk berupa gaji Januari sampai April, hadiah saat menjadi MVP dalam pertandingan melawan Gamba Osaka, dan juga pengobatan cedera ketika melakukan pertandingan bersama tim ibu kota. Sedangkan Kabayev menuntut gaji selama Januari hingga April 2015. Selama surat tersebut dikirimkan 15 April sampai saat ini, kedua pemain tersebut hanya mendapat gaji 30 persen dari satu bulan gaji di Januari. Sedangkan manajemen tim \'Orange\' sendiri sudah memutus kontrak semua pemain sejak Sabtu (2/5). Meskipun sempat melakukan rapat pada Senin (18/5) lalu, namun pertemuan tersebut belum menghasilkan keputusan berarti tentang kewajiban pengelola klub. Begitu pun dengan buaian janji manajemen terkait pembayaran hak pemain sebesar 25 persen dari nilai kontrak hasil RUPS. Hanya saja dalam rapat itu malah dibuat menjadi ajang negoisasi dengan skema pelunasan gaji yang ditawarkan oleh manajemen sebesar 3 bulan 70 persen. Pelunasan ini dibayar lima kali dengan sistem terminasi sebelum September mendatang. Secara otomatis kedua pemain tersebut akan mengakhiri kontraknya bersama Persija berdasarkan Regulations on The Status and Transfer of Players FIFA dan juga Jurisprudence Dispute Resolution Chamber (DRC) FIFA, yaitu dengan alasan Just Cause. Selanjutnya, kasus ini akan dibawa ke DRC FIFA sebagai jalur penyelesaian sengketa. ”Katanya, manajemen ingin membayar. Tapi, saya tidak tahu kapan pembayaran itu dilakukan. Saya berharap manajemen melunaskan gaji dengan segera,” minta pesepakbola kelahiran Surkhet, Nepal pada 1 Maret 1992 (23) itu. Sejak Sabtu (23/5) lalu, Rohit masih berada di kampung halamannya yang berjuluk Negara Seribu Dewa. Meski gajinya belum dibayarkan, namun pemain yang baru bermain di empat klub tersebut tidak menyesali keputusannya dalam menjalin kontrak dengan Persija. Sebab, kapan dan siapa pun pemainnya bisa saja merasakan hal demikian. Hingga kini gelandang yang juga bisa merangkap sebagai bek itu belum mendapatkan tawaran dari calon klub baru. Rencananya, ia akan diarahkan agennya untuk merumput di Liga Tiongkok. Walaupun sebenarnya tidak menutup kemungkinan, Rohit bakal kembali memakai seragam tim berlambang Monas. ”(Kembali ke Persija) Itu kalau situasinya (Indonesia) sudah membaik. Kalau belum, tentu saja hal demikian akan sulit terjadi,” sebut mantan pemain Machhindra FC, salah satu klub Nepal yang berlaga di ajang A Division League. (agn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: