Logistik Pilkades Ditangani Kecamatan

Logistik Pilkades Ditangani Kecamatan

305 Calon Perebutkan 127 Kursi Kades MAJALENGKA – Pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak 13 Juni mendatang tinggal menghitung hari. Pemerintah Kabupaten Majalengka mengklaim jika semua persiapan Pilkades sudah hampir rampung termasuk logistik. Sebelumnya Komisi A DRPD Majalengka menemukan ada sejumlah logistik Pilkades yang belum siap seperti surat panggilan pemilih yang belum didistribusikan ke panitia Pilkades, hal tersebut bukan kewenangan kabupaten. Pengadaan dan pendistribusian logisitik ditangani Kecamatan. Kepala Bagian Pemerintahan Setda Majalengka H Gatot Sulaeman AP MSi menjelaskan, pemerintah kabupaten hanya sebagai tim fasilitasi yang bertugas memandu dan memonitor pelaksanaan Pilkades agar tetap sesuai ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. Pelaksana teknis di lapangan dilakukan masing-masing panitia Pilkades yang tersebar di 127 Desa penyelenggara Pilkades serentak, serta dikoordinir masing-masing kecamatan, termasuk soal pengadan logistik. “Penyediaan logistik seperti surat suara dan surat panggilan untuk pemilih dihendel kecamatan, kalau kotak suaranya pinjam ke KPU. Kami disini hanya tim fasilitasi, misalnya mendesain bentuk surat suara termasuk setting security printing agar tidak mudah dipalsukan. Tapi laporan terakhir yang kami terima semua logistik sudah siap, termasuk surat panggilan bagi pemilih,” ujar Gatot, kemarin (5/6). Menurutnya, surat panggilan bagi pemilih tersebut mulai didistirbusikan ke pantia Pilkades pada H-7. Karena panitia Pilkades perlu waktu untuk mengisi lembaran surat panggilan tersebut dengan nama dan alamat pemilih, kemudian mengirimkan surat panggilan tersebut ke alamat masing-masing pemilih. Mengenai pelaksanaan Pilkades serentak, ada 305 calon yang memperebutkan 127 kursi jabatan kepala desa. Sedangkan jumlah total pemilih dalam Pilkades serentak sekitar 336 ribu pemilih. Pilkades serentak tidak jauh berbeda dengan Pilkades sebelum-sebelumnya. Hanya karena dilaksanakan secara serentak oleh ratusan desa, sehingga perlu kerja ekstra dari pemerintah kabupaten yang memandunya, serta jajaran aparat keamanan untuk menjaga situasi kondusif di daerah yang melaksanakan Pilkades. Namun ada beberapa hal baru yang terdapat dalam Pilkades serentak kali ini, diantaranya teknis pemungutan suara yang dilakukan per blok atau dusun. Misalnya warga asal dusun A dari sebuah desa memasukkan surat suara yang telah dicoblos ke kotak suara khusus dusun A dan seterusnya. Begitupun dalam proses penghitungan suaranya. Mengenai kerawanan Pilkades, pihaknya berharap seluruhnya bisa kondusif. Namun ada beberapa desa yang mendapatkan perhatian khusus dari segi pengamanan karena dianggap berpotensi rawan konflik, seperti di desa yang calonnya tidak memiliki hubungan kekerabatan. “Kalau yang rawan memang ada, tapi kami tidak mengestimasi pasti jumlahnya, itu pihak kepolisian dan TNI yang paham. Yang jelas, diantara yang rawan pasti persaingannya lebih ketat dan mendapatkan perhatian ekstra,” paparnya. Pilkades serentak mulai dilaksanakan tahapan kampanye pada 6 Juni hingga menjelang hari tenang H-2 sebelum pelaksanaan Pilkades. Teknis kampanye diatur masing-masing panitia Pilkades. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: