Majalengka Menuju Aero City

Majalengka Menuju Aero City

MAJALENGKA - Dengan penduduk sekitar 1,2 juta jiwa dan luas 1.240 km2, Kabupaten Majalengka yang berdiri di bekas Kerajaan Talagamanggung ini bakal dikenal sebagai kota udara (aero city) seiring hadirnya megaproyek Bandara Internasional Jawa barat (BIJB) seluas 1.800 hektare di Kecamatan Kertajati. Hal itu sekaligus menghapus stigma negatif bahwa Majalengka adalah kota pensiun (pension city). Demikian komitmen dan tekad kuat Bupati Majalengka H Sutrisno SE MSi bersama wakilnya DR H Karna Sobahi MMPd menyambut HUT ke-525 Kabupaten Majalengka dan periode ke-2 masa jabatan mereka. Berbagai pembangunan yang tengah digarap di Majalengka diupayakan yang terbaik untuk kesejahteraan rakyat. “Pengembangan suatu kota pada dasarnya sangat ditentukan oleh keunggulan yang dimilikinya (comparative advantage dan competitive advantage, red), yang dapat berupa faktor-faktor lokasi, sumber daya alam (SDA) dan sumberdaya manusia (SDM). Dalam hal ini, produk jasa dan barang yang dihasilkan kota akan menentukan pengembangan kota tersebut, dan secara keseluruhan akan memperkuat pengembangan wilayah di sekitarnya termasuk daerah pedesaan,” ujar bupati. Sutrisno mengajak semua pihak agar jangan cepat berpuas diri dengan keberhasilan pembangunan. Tetapi meningkatkan kembali keberhasilan pembangunan Majalengka saat ini. Agar tercipta tatanan masyarakat yang mandiri, aman, kondusif, maju, unggul dan religius (MAKMUR) yang menjadi idaman bersama. “Majalengka sekarang tidak hanya sedang menggarap pembangunan pada level regional, akan tetapi level nasional bahkan internasional. Di level regional ada pembangunan Jalan Tol Cisamdawu (Cileunyi-Sumedang- Dawuan) serta rampungnya bendung Jatigede di hulu sungai Cimanuk. Pada level nasional ada pembangunan jalan tol Cikampek-Palimanan yang melintasi Kabupaten Majalengka yang hampir rampung dan Insya Allah bisa digunakan pada musim mudik lebaran nanti,” terang Ketua DPC PDIP Majalengka ini. Untuk level internasional, lanjut Sutrisno, BIJB sebagai jawaban bahwa Majalengka serius menuju aero city. Bahkan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menekankan BIJB sebagai prioritas pembangunan di Jawa Barat. Keberhasilan pembangunan bandara ini ditunjang dengan kerja sama yang kuat antara Pemprov Jawa Barat, Pemkab Majalengka, Kementerian Perhubungan, dan PT Angkasa Pura 2. “Tak bosan-bosannya saya mengingatkan, agar warga saya jangan jadi penonton saja atau menjadi tukang antar jemput di bandara saja. Lebih dari itu, warga saya harus dilibatkan penuh pada berbagai aktivitas BIJB. Saya meminta agar SDM ditingkatkan demi memenuhi kriteria untuk terlibat di BIJB,” pinta Sutrisno. Pada tahun ini ada beberapa prioritas yang sifatnya mendesak dan harus selesai. Meliputi prioritas peningkatan kesehatan, pendidikan, daya beli masyarakat, pemantapan ketahanan pangan, pengembangan investasi, pariwisata, dan energi. Ada pula pengembangan infrastruktur, peningkatan kualitas kinerja aparatur negara, perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta penanggulangan bencana. “Prestasi Majalengka dalam pembangunan di berbagai bidang telah diakui pada tingkat nasional. Diantaranya Penghargaan Anubhawa Sasana Desa Tahun 2014 dari Kemenkum HAM, penghargaan bupati inovatif dalam bidang ekonomi keluarga dari Mendagri. Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Penghargaan Bakti Koprasi dan UKM dari Menkop UKM, dan masih banyak lagi penghargaan di berbagai bidang seperti tenaga kerja, pendidikan, kesehatan, kepegawaian, agama dan olahraga,” tegas Sutrisno. (gus/adv/opl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: