Final Mahal

Final Mahal

\"\"YOKOHAMA - Skenario final ideal terwujud. Santos sudah lebih dulu lolos ke final dengan mengalahkan Kashiwa Reysol 3-1 (14/12) dan Barcelona menyusul setelah menang 4-0 (2-0) atas wakil Asia Al Sadd (Qatar) di semifinal Piala Dunia Antarklub 2011, tadi malam. Dengan begitu, setelah musim lalu, tradisi final antara wakil Eropa versus wakil Amerika Selatan terhenti, musim ini tradisi tersebut kembali berlaku. Juara Copa Libertadores Santos berhadapan dengan juara Liga Champions Barcelona. Sayang, Barca harus membayar mahal lolosnya mereka ke partai puncak yang dihelat di Stadion Internasional Yokohama (18/12). Mereka kehilangan striker andalannya David Villa yang mengalami cedera tulang tibia di kaki kirinya. Cedera yang serius. Dampaknya, Villa terancam absen selama sisa musim ini bersama Barca. Kehilangan besar buat Barca. Sebab, selama ini Villa merupakan pemain vital di lini depan bersama Lionel Messi. Untung, Pedro Rodriguez sudah pulih dari cederanya. Meski di atas kertas, Barca sudah unggul jauh atas Al Sadd, pelatih Barca Josep Guardiola tetap saja berupaya memainkan skuad terbaiknya. Villa, Messi, dan Pedro dipasang sebagai starter untuk membombardir pertahanan Al Sadd. Hasilnya, mereka menang telak. Bek asal Brazil Adriano mencetak dua gol pada menit ke-24 dan 42. Kemudian, disusul gol Seydou Keita di menit ke-68. Maxwell yang masuk sebagai pengganti Eric Abidal menjadi pencetak gol pemungkas di menit ke-58. Al Sadd memang bukan lawan yang sepadan buat Barca. Faktanya, Barca begitu mendominasi permainan. Mereka menguasai bola sebanyak 71 persen. “Kami sama sekali tidak memberikan kesempatan kepada Al Sadd kali ini,” kata Josep Guardiola, pelatih Barca, seperti dikutip Reuters. Bagi Barca, lolosnya mereka ke final, membuka peluang merengkuh juara Piala Dunia Antarklub kali kedua. Yang pertama mereka menjuarainya pada 2009 lalu. Mereka juga menembus final pada 2006, tapi kalah dari tim asal Brazil Internacional di final. Sebelum Piala Dunia Antarklub, Barca pernah memang ketika masih berformat Piala Interkontinental, yakni pada 1992. “Saya katakan kepada para pemain agar jangan membuang kesempatan menjuarai turnamen ini,” bilang Guardiola. Meski gaungnya kalah dibandingkan Liga Champions, tapi Piala Dunia Antarklub hanya bisa diikuti kalau mereka jadi juara di Liga Champions. “Tidak sering kami mampu tampil di turnamen ini, maka harus menang,” kata Guardiola. Berikutnya Santos menjadi lawan mereka. “Santos memiliki sejarah hebat. Mereka yang melahirkan Pele. Mereka masih terus memproduksi banyak pemain hebat dan sangat berbahaya. Kami harus waspada,” ujar Pep, sapaan Guardiola. Di sisi lain, pelatih Al Sadd asal Uruguay Jorge Fossati yang sebelum pertandingan berambisi menahan Barca, dipaksa menangakui ketangguhan tim asal Catalan itu. “Ini menjadi pelajaran berharga bagi para pemain saya,” kata Fossati “Kami telah bermain dengan tim terbaik di dunia. Barcelona layaknya sebuah kerajaan dan tidak ada tim manapun di dunia ini yang mampu melebihi kerajaan ini. Mereka sungguh luar biasa,” bilang pelatih berusia 59 tahun itu. (ham)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: