Air Tak Sampai karena Dicuri

Air Tak Sampai karena Dicuri

Waduk Jatigede Solusi Kekeringan SUMBER-Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Perhutanan (Distanbunakhut) Kabupaten Cirebon mengklaim sudah berupaya keras membantu petani untuk mengatasi permasalahan kekeringan. Dengan memberlakukan tata gilir pengairan, namun kondisi di lapangan sangat berbeda seperti yang diharapkan. Sekretaris Distanbunakhut Muhidin mengungkapkan, banyak petani dari wilayah lain yang memasang pompa air di sepanjang irigasi, padahal itu bukanlah gilirannya. Pihaknya sudah berupaya melakukan pengawasan dengan aparat, namun saat petugas lengah pompa air tersebut terpasang lagi, dan mengambil air yang seharusnya untuk warga desa yang mendapatkan gilirannya. “Kami sudah berupaya keras, tapi tetap saja, karena yang membutuhkan air ini bukan satu atau dua desa, akan tetapi hampir wilayah barat ini membutuhkan air. Kami pun sudah melakukan pengawasan, namun tetap saja banyak petani yang mengambil air yang memang bukan gilirannya. Itu dilakukan pada malam hari atau saat petugas lengah,” kata Muhidin saat dihubungi melalui telepon selulernya, Selasa (9/6). Masih dikatakan Muhidn, bahwa dalam hal ini yang bertanggung jawab bukan saja dari pihak Distanbunakhut, namun dari Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan (PSDAP) pun turut bertanggung jawab soal kekeringan ini. Oleh karena itu, Distanbunakhut dan PSDAP sudah semaksimal mungkin membantu para petani dalam mendapatkan air. “Kami dari dinas pertanian, sudah berupaya sesuai tupoksi masing-masing, adapun terdapat lainnya, itu kewenangan yang lain. Kami hanya dari segi pertanian, jika untuk permasalahan air, kami sudah berupaya,” kilahnya. Disinggung, terkait para petani akan mendatangi Kantor Dinas Pertanian dan PSDAP, jika dalam waktu pekan depan tidak bisa mengaliri air, pihaknya akan merespons dengan baik, jika memang para petani akan mendatangi kantornya, dan pihaknya akan menjelaskan kondisi permasalahan saat ini. Waduk Jatigede Majalengka akan menjadi solusi kekeringan yang melanda di Kabupaten Cirebon. Hal itu disampaikan Bupati Cirebon, Drs H Sunjaya Purwadisastra MM MSi saat ditanya mengenai kekeringan yang terjadi di wilayah Gegesik di Kejaksaan Negeri, kemarin (9/6). Sunjaya mengatakan, kekeringan merupakan permasalahan yang terjadi setiap tahunnya di Kabupaten Cirebon. “Memang kita ini mengalami kendala. Kalau hujan, kita kebanjiran. Kalau kemarau, kita kekeringan,” ujarnya. Sunjaya mengatakan, solusi yang sangat dimungkinkan untuk persoalan kekeringan adalah aktifnya aliran Waduk Jatigede di Kabupaten Cirebon. Tata gilir pertanian yang dilakukan selama ini memang dilakukan untuk mengairi sawah, namun diakuinya hal itu tidak maksimal. “Untuk tata gilir pertanian, itu di bawah penyuluhan. Kenapa itu kita atur? Agar semuanya kebagian walau memang tidak maksimal. Kalau tidak ada maka hanya satu petak sawah saja yang bisa dialiri dan ada dominasi,” jelasnya. Sunjaya yakin di tahun 2016 mendatang potensi kekeringan bisa diminimalisir. Mengingat Waduk Jatigede akan mulai dialirkan ke Kabupaten Cirebon. “Di tahun 2016 sesuai dengan keinginan dan rencana pemerintah, Waduk Jatigede yang jelas akan mulai dialirkan ke beberapa daerah, termasuk juga Kabupaten Cirebon. Oleh karena itu kita harap di 2016 ini benar-benar bisa dialirkan agar masalah kekeringan bisa terjawab,” tukasnya. (arn/kmg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: