Kejar Peluang di Kejuaraan Dunia

Kejar Peluang di Kejuaraan Dunia

  JAKARTA - Setelah Superseries Premier Indonesia Open 2015, Indonesia akan kembali mendapatkan kesempatan menjadi tuan rumah dalam ajang Kejuaraan Dunia 2015 Agustus mendatang. Supaya tidak lagi mendapatkan kekecewaan tanpa adanya gelar, PP PBSI harus segera menyiapkan master plan buat para pebulu tangkis Indonesia. Sejauh ini, pasangan ganda campuran, putra dan putri masih menjadi tumpuan Indonesia untuk meraih medali emas. Tetapi, kejutan yang ditunjukkan dua tunggal putra pelatnas, Jonatan Christie di Indonesia Open 2015 lalu bisa menjadi solusi tersendiri. Belum lagi, come back Tommy Sugiarto selepas cedera dan keluarnya dia dari pelatnas bisa menjadi opsi kelemahan di sektor tunggal. Tommy yang sanggup menjungkalkan Lin Dan di babak pertama Indonesia Open 2015 harus menjaga konsisten permainannya demi bisa tampil maksimal pada Kejuaraan Dunia 2015 nanti. \"Kami dari PP PBSI sudah mempersiapkan pemain untuk turun di beberapa event sebelum Kejuaraan Dunia nanti,\" kata Achmad Budiharto, Wasekjen PP PBSI kepada Jawa Pos (Grup Radar Cirebon). Menurutnya, pemanasan dengan turun di turnamen BWF lainnya buat pemain Indonesia masih diperlukan, setidaknya sebelum mereka tampil kembali di ajang akbar di Jakarta Agustus nanti. Selain itu, program latihan untuk mengejar kekuarangan teknis dan nonteknis menjadi perhatian tim pelatih pelatnas Cipayung. Seperti yang disampaikan Richard Mainaky, pelatih ganda campuran Indonesia. Richard menjelaskan bahwa kalau memang dibutuhkan, pihaknya akan menurunkan para pemain sebelum Kejuaraan Dunia nanti. \"Tetapi akan kami evaluasi selanjutnya,\" ujarnya. Dalam waktu dekat ini, setidaknya ada empat ajang Grand Prix. Yakni Us Open (16-21 Juni 2015), Kanada Open (22-28 Juni 2015), dan Taiwan Open (14-19 Juli), serta Rusia Open (21-26 Juli 2015). Tetapi yang paling realisitis untuk menurunkan pebulu tangkis pelatnas yakni pada Taiwan Open nanti. Buat pebulu tangkis Indonesia, ajang seperti ini juga diharapkan bisa mendongkrak peringkat mereka di tabel klasemen peringkat dunia mereka. Apalagi selain nomor ganda, tidak ada wakil Indonesia yang berada di 10 besar peringkat dunia. \"Ini akan menjadi perhatian buat kami selanjutnya,\" timpal Budiharto. (nap)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: