Tidak Gentar Lawan Gajah

Tidak Gentar Lawan Gajah

SINGAPURA- Luar biasa performa para pemain Timnas U-23. Hanya butuh hasil imbang, Indonesia malah sukses mengalahkan Singapura 1-0 pada laga terakhir grup A SEA Games 2015 di Stadion Jalan Besar Singapura tadi malam. Hasil itu membuat Indonesia lolos ke semifinal mendampingi juara grup A Myanmar. Hanya istirahat sehari, Manahati Lestusen dkk akan menantang juara grup B Tim Gajah Putih Thailand di Stadion Nasional, Kallang, besok (13/6). Bermain di bawah tekanan fans tuan rumah dan lapangan sintetis yang licin karena hujan, pasukan Aji Santoso tampil sangat rileks dan memainkan sepak bola menye­rang sejak menit awal. Indo­nesia menciptakan lima di antara delapan peluang pada ba­bak pertama. Namun, Garuda Mu­da gagal mengonversi satu pun gol sampai turun minum. Babak kedua baru berjalan dua menit, Evan Dimas Darmono mencetak gol yang sangat indah dan berkelas. Evan menyongsong bola liar hasil umpan silang striker Muchlis Hadi Ning Syaifulloh. Setelah itu, laga berjalan dengan sangat panas. Total selama 90 menit, kedua tim melakukan 37 pelanggaran yang berujung 10 kartu kuning. Enam kartu kuning diberikan pada Singapura plus satu kartu merah kepada Ho Wai Loon pada menit ke-65. Pada akhir pertandingan, kontroversi terjadi. Wasit memberikan waktu tambahan sampai tujuh menit yang bisa menguntungkan Singapura. Padahal, tidak ada kejadian istimewa. Kepada Jawa Pos (Radar Cirebon Group) Evan meng­aku sebenarnya dirinya hanya sedikit berjudi dalam melaku­kan tendangan. “Jadi, nggak menyangka juga malah masuk. Syukur, kami bisa menang tadi,” ucap Evan Dimas. Aji menyatakan sangat senang karena anak asuhnya bermain dengan baik semalam. “Pertandingan tadi berjalan dengan cukup menegangkan. Saya bersyukur. Ternyata, kami berhasil meraup angka penuh,” katanya saat konferensi pers. Pelatih asal Kepanjen, Kabupaten Malang, itu mengatakan bahwa pemainnya mampu melakukan instruksi yang diberikan. Salah satunya sukses meredam umpan panjang yang diperagakan tuan rumah. “Mereka sering melakukan direct long pass kepada pemain nomor 17 (Irfan Fandi Ahmad). Sebab, dia termasuk tipikal striker yang kuat dalam duel udara. Pravin Guanasagaran dan Safirul Sulaiman adalah gelandang yang kuat dalam bertahan, namun sedikit lemah dalam mendistribusikan bola,” paparnya. Aji kembali melanjutkan, dirinya tidak bisa lama-lama ter­larut dalam euforia keme­nangan. Sebab, mereka sudah ditunggu calon kuat juara, Thailand. Seperti biasa, pelatih yang membawa U-23 menapak hingga perdelapan final Asian Games Incheon, Korsel, tahun lalu itu mengeluhkan jadwal recovery yang sangat mepet, hanya 24 jam setelah pertandingan. Dari kubu tuan rumah, secara mengejutkan pelatih Aide Iskandar mengumumkan pengunduran dirinya. “Saya sudah mengumumkan hal ini kepada para pemain. Saya berterima kasih kepada Mr Lawrence Wong, menteri pemuda, komunitas, dan kebudayaan, atas kepercayaannya kepada saya untuk membangun tim ini,” katanya dengan mata berkaca-kaca. (*/c6/nur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: