Bupati: Unjuk Rasa Sarat Kepentingan

Bupati: Unjuk Rasa Sarat Kepentingan

\"\"MAJALENGKA - Bupati Majalengka, H Sutrisno SE MSi, menduga bahwa aksi demontrasi mahasiswa akhir-akhir ini cenderung mengarah pada kepentingan sekelompok orang yang menginginkan suasana di Majalengka tidak kondusif. Pernyataan orang nomor satu di Kabupaten Majalengka itu disampaikan saat Rapat Koordinasi (Rakor) Operasi Lilin Polres Majalengka di Gedung Yudha Abdi Negara. “Ini fakta. Laporan-laporan saat demonstrasi sudah jelas ada kepentingan lain pada aksi unjuk rasa. Siapa di belakang aksi unjuk rasa yang dilakukan pasti ada,” ujarnya, kemarin (20/12). Politisi PDIP Kabupaten Majalengka ini menambahkan, pihak yang menginginkan kericuhan tersebut diduga berasal dari orang yang mau merebut kekuasaan. “Sepertinya, orang di balik aksi demonstrasi itu tak mau Majalengka aman dan terkendali,” tuturnya. Dia juga menyesali konsep para mahasiswa yang berunjuk rasa. Seharusnya, kata dia, aksi unjuk rasa dilakukan dengan mekanisme, bukan dengan kekerasan. “Apalagi sampai membakar foto bupati dan wakil bupati,” terangnya. Sementara, salah satu mahasiswa yang ikut berunjuk rasa menyesalkan sikap bupati. Dia berpendapat, seorang pemimpin harus mau dikritik dan menerima kenyataan di masyarakat. “Seharusnya Pak Bupati mau dikritik, karena di Indonesia adalah negara demokrasi. Kritik adalah proses yang membangun,” tutur mahasiswa yang namanya enggan dikorankan ini ketika berkunjung ke Kantor Radar Majalengka. Sekadar mengingatkan, aksi unjuk rasa tersebut terjadi pada 12 Desember 2011. Saat itu, para mahasiswa mengepung Kantor Bupati Majalengka di Jl Ahmad Yani. Aksi tersebut mendapat pengawalan ketat dari para petugas, sehingga bentrokan fisik nyaris terjadi. Para mahasiswa berhasil diamankan meski harus dipaksa ke luar Kantor Bupati. Sayangnya, Bupati Majalengka saat itu sedang mengikuti Rakernas PDIP di Bandung, Jawa Barat. Karena tidak berhasil menemui bupati, para mahasiswa yang kecewa langsung membakar foto bupati dan wakil bupati Majalengka di depan Kantor Bupati. Foto bupati terbakar dan ludes, sedangkan foto wakil bupati berhasil diamankan petugas. (mid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: