Titik Semburan Sulit Diprediksi

Titik Semburan Sulit Diprediksi

Bisa Berpindah-pindah, Hasil Lab Belum Ada Perkembangan TUKDANA- Semburan air bercampur gas yang meng­gegerkan warga Desa Suka­perna beberapa waktu lalu, masih mencemaskan warga seki­tar kendati titik semburan su­dah mulai berkurang dari 28 men­jadi tujuh titik semburan air. Warga masih waspada karena bau gas masih menyengat. Tak hanya itu, titik semburan yang semula sudah kering bisa tiba-tiba kembali memuntahkan berbagai material dari dalam tanah. “Beberapa warga yang semula sudah senang semburan berhenti di sekitar kediamannya mendadak kembali cemas karena semburan air yang disertai dengan bau gas aktif lagi,” ujar Sekretaris Desa Sukaperna, Dian Sudiana, kepada Radar, Senin (15/60. Dian mengungkapkan, semburan air yang berada di dua blok sulit diprediksi. Sementara pemdes hingga saat ini tak bisa berbuat banyak selain mengawasi lokasi semburan dan melaporkan perkembangan di tujuh titik yang masih mengeluarkan air. “Kalau titik semburan seperti kemarin yang masih aktif ada tujuh titik, tapi tempatnya bukan di titik itu-itu saja, ya berpindah-pindah. Ketika di satu titik sudah berhenti, muncul semburan di titik yang lain. Sehingga bisa dikatakan titik semburan yang sudah berhenti masih bisa aktif lagi,” bebernya. Hal senada yang diungkapkan Lurah Desa Sukaperna, Daski. Menurut dia, selama lokasi semburan masih belum berhenti, pihaknya akan selalu terus memantau dan berjaga-jaga. Warga juga diimbau untuk terus waspada. Apalagi, sudah ada yang keracunan karena menghirup gas secara berlebih. “Selama titik semburan di wilayah pemerintahan kami belum berhenti seratus persen, kami masih terus memantau perkembangan. Kami juga selalu siap siaga dan berjaga-jaga di malam hari untuk antisipasi ketika ada kejadian yang tidak diinginkan,” tuturnya. Warga Blok Cilumbu Desa Sukaperna, Yeyet (50) Rt 12/5 mengungkapkan, lokasi semburan di belakang rumahnya sempat berhenti. Namun, beberapa hari belakang sering terdengar gemuruh suara air dari dalam tanah. Kemunculan lokasi semburan, memang biasanya ditandai dengan munculnya gemuruh tersebut. “Kami sekeluarga mulai khawatir. Semburan air yang tadinya berada di samping belakang rumah tetangga kami akan berpindah ke sumur bor kami, karena sudah ada tanda-tanda sumur bor kami terdengar suara air,” katanya. Yeyet hanya bisa berharap ada penyelesaian yang tepat agar semburan air yang disertai dengan keluarnya gas dan lumpur dapat berhenti. (oni)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: