Tugas Berat Selamatkan Ekonomi

Tugas Berat Selamatkan Ekonomi

\"\"MADRID- Setelah dilantik pada Kamis lalu (22/12), kabinet baru Spanyol di bawah kepemimpinan Perdana Menteri (PM) Mariano Rajoy (56), mengemban tugas berat. Kabinet yang beranggotakan 13 menteri itu harus bekerja ekstrakeras untuk menyelamatkan perekonomian Spanyol dari krisis yang saat ini menerpa zona euro (negara-negara Uni Eropa pengguna mata uang euro). Rajoy bersama kabinetnya elah menetapkan jadwal yang ketat untuk menjalankan reformasi demi memperbaiki ekonomi Spanyol yang terpuruk dan menciptakan lapangan kerja. Dalam rapat kabinet kali pertama di Moncloa Palace atau La Moncloa (kompleks kediaman dan kantor PM Spanyol), Madrid, Jumat lalu (23/12), pemerintahan Rajoy menyepakati jadwal yang longgar untuk menjalankan program pengetatan anggaran guna membantu pemulihan ekonomi negaranya. Itu dimaksudkan agar perekonomian terbesar keempat di zona euro (setelah Jerman, Prancis, dan Italia) tersebut tidak kian terpuruk dalam krisis seperti yang kini mendera sebagian besar wilayah Uni Eropa. Menurut Wakil PM Soraya Saenz de Santamaria, pada 30 Desember nanti atau delapan hari setelah kabinet baru dilantik, pemerintah akan mengeluarkan kebijakan untuk memperpanjang masa berlaku anggaran negara yang habis pada akhir 2011. Pada saat yang sama, pemerintah akan merealisasikan janji saat kampanye pada pemilu yang lalu untuk menaikkan pensiun sesuai dengan tingkat inflasi. Untuk langkah pertama pengetatan anggaran yang akan diterapkan menjelang tahun baru, pemerintah menyepakati aturan yang memungkinkan pergantian atau pemberhentian semua staf (pegawai) pada sektor publik, kecuali di bidang keamanan. Poin ini juga menjadi janji Partai Rakyat saat kampanye dan pemilu lalu. Rajoy memimpin partainya saat memenangi pemilu atas rivalnya, Partai Sosialis, pada 20 November lalu. Dia pun secara resmi menggantikan Jose Luiz Rodriguez Zapatero dari Partai Pekerja Sosialis Spanyol (PSOE). Dalam kampanyenya, Rajoy berjanji untuk memperbaiki keuangan negara dan ekonomi, serta menurunkan tingkat pengangguran yang mencapai 21,5 persen. Rajoy mematok target bisa memangkas defisit anggaran Spanyol menjadi EUR 16,5 miliar atau USD 21,7 miliar (sekitar Rp195,3 triliun) pada 2012 lewat pengetatan anggaran, kecuali soal pensiun. Selain itu, pihaknya juga berjanji membersihkan sistem perbankan dan mereformasi pasar lapangan kerja. Pemerintah akan memaparkan rencana anggaran belanja sebelum 31 Maret. Kabinet menyatakan ingin mengetahui APBN 2011 sebelum memfinalkan anggaran belanja tahun berikutnya. Prioritas kabinet adalah menyepakati plafon belanja yang akan diajukan ke parlemen, mereformasi pasar tenaga kerja, dan membersihkan sektor keuangan. Pemerintah berencana memaparkan rancangan reformasi tenaga kerja pada 7 Januari nanti. Rajoy dan para kepala serikat pekerja sepakat untuk mengubah sistem penawaran kolektif, UU Ketenagakerjaan, dan isu buruh lain. “Dalam rapat kali ini, semua menteri membawa agenda masing-masing,” tutur Saenz de Santamaria setelah rapat kabinet pertama. Tugas memperbaiki dan memulihkan ekonomi, antara lain, akan berada di pundak Luis de Guindos, 51. Mantan eksekutif bank investasi AS Lehman Brothers itu dipercaya sebagai menteri ekonomi. De Guindos pun diharapkan bisa mencarikan jalan keluar bagi lima juta pengangguran dan memulihkan kepercayaan para investor di Spanyol. “Saya yakin, dengan kerja keras dari semua pihak dan didukung kebijakan yang tepat, Spanyol akan kembali ke jalur ekonomi yang berkesinambungan,” kata De Guindos dalam pidato di televisi setelah dilantik. “Negeri kita akan kembali ke tingkat kemakmuran yang tidak akan pernah terpisahkan,” lanjutnya. Sebagian analis berpendapat De Guindos dan beberapa menteri lain memiliki latar belakang ekonomi dan paham masalah Eropa. Ini jelas penting bagi misi mereka untuk meyakinkan pelaku pasar bahwa Spanyol bukanlah mata rantai yang lemah di zona euro. “Tim yang telah dipilih pemerintahan Mariano Rajoy terbilang konsisten dengan kebutuhan mendesak Spanyol saat ini. Yakni, penciptaan lapangan kerja dan kebutuhan untuk meningkatkan kepercayaan internasional,” ungkap Antonio Nunez dari sekolah bisnis IESE di Madrid. De Guindos merupakan executive chairman Lehman Brothers  wilayah Spanyol dan Portugal sejak 2006 sampai ketika kolaps pada 2008 sehingga berdampak pada krisis finansial global. “Kredibilitasnya mungkin kurang bagus karena posisinya sebagai mantan pucuk pimpinan Lehman Brothers Spanyol. Tetapi, sebagai mantan menteri muda ekonomi, dia punya cukup pengalaman di pemerintahan,” tulis IESE dalam analisisnya. Harian terkemuka El Pais yang beraliran kiri tengah pun memuji De Guindos sebagai salah seorang teknokrat dalam “sebuah pemerintahan para kolega dan loyalis” Rajoy. Selain De Guindos, pos ekonomi vital juga diisi Menteri Keuangan (Menkeu) Cristobal Montoro, 61. Sebelumnya, dia juga pernah menempati portofolio keuangan pada 2000-2004. Sebagai profesor ekonomi, Montoro bertanggung jawab dalam memangkas defisit anggaran.  Dia bersama De Guindos juga akan memegang peran kunci dalam menjaga stabilitas ekonomi Spanyol. Tim ekonomi secara tak langsung juga akan melibatkan Menteri Luar Negeri Jose Manuel Garcia-Margallo (67). Sebagai veteran anggota parlemen Uni Eropa, dia sangat diharapkan bisa memudahkan negosiasi Spanyol dengan organisasi tersebut melalui kontaknya di Brussels. Kendati begitu, kritik terhadap De Guindos juga tidak kalah tajam. Kubu Sosialis menyalahkan De Guindos ikut bertanggung jawab atas krisis yang mendera Spanyol dan Portugal karena jabatannya di Lehman Brothers. (AFP/DPA/cak/dwi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: