Pancaroba Datang Lebih Cepat

Pancaroba Datang Lebih Cepat

Suhu Siang Bisa Mencapai 37 Derajat Celcius MAJALENGKA – Bulan puasa kali ini mungkin bagi sebagian orang terasa cukup berat. Pasalnya, saat ini tengah didera masa pancaroba atau peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau. Indikatornya bisa terlihat di kawasan Majalengka akhir-akhir ini, dimana suhu udara cukup ekstrem, dengan kondisi yang sangat panas dan kelembaban udara yang kering di siang hari serta suhu dingin pada saat mentari mulai tenggelam. Terutama saat dini hari menjelang fajar. Bahkan, angin khas Majalengka sudah mulai meningkat. Angin khas Majalegka adalah angin kencang yang bertiup hampir sepanjang hari. Serta hembusanya cukup kuat untuk membuat pengendara motor yang melaju kencang di jalanan menjadi oleng kehilangan keseimbangan. Tokoh masyarakat Majalengka Wetan, HM Rukmana menyebutkan jika biasanya musim angin kencang seperti ini terjadi antara bulan Juli-September, dimana pada saat itu sedang terjadi puncak-puncaknya musim kemarau. Namun, saat ini nampaknya musim kemarau datang lebih awal dimana kecepatan angin yang berhembus terasa sangat kencang. “Biasanya sih, kondisi cuaca kaya gini terjadi antara bulan Juli-September. Tapi, sekarang masih bulan Juni, udah kenceng banget anginnya. Suhu uadaranya juga sangat ekstrem. Mungkin ini cobaan tersendiri bagi kita yang menjalankan ibadah puasa, karena di siang hari suhunya sangat panas dan kering,” ujar dia kemarin (21/6). Bahkan, sesekali ketika warga memantau dari aplikasi cuaca di handphone android kecepatan angin bisa mencapai 50 kilometer per jam. Sedangkan, suhu udara di siang hari bisa mencapai angka maksimal di kisaran 36 hingga 37 derajat celcius. Praktisi kesehatan Asep Suandi menuturkan, yang perlu diwaspadai oleh masyarakat untuk tetap menjaga kondisi selama berpuasa. Mengingat saat ini sudah memasuki masa pancaroba, perlu menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta menjaga asupan makanan yang bergizi agar kondisi tubuh tetap prima dan ibadah puasa tetap berjalan dengan lancar. “Diharapkan kepada ma­syarakat untuk tetap waspada, baik itu menjaga kesehatan supaya tetap prima. Terutama suhu panas yang mudah menjadikan tubuh cepat kehilangan cairan. Apalgi sedang berpuasa. Makannya, supaya tetap prima, mesti menjaga pola hidup bersih dan sehat, serta menjaga asupan makanan bergizi saat sahur dan buka puasa,” ujarnya. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: