Persija Terkendala Tunggakan Gaji

Persija Terkendala Tunggakan Gaji

  JAKARTA - Keikutsertaan Persija Jakarta di turnamen Piala Presiden ternyata masih menuai pertentangan. Titik permasalahannya ada diurusan gaji yang tak kunjung diselesaikan manajemen.\"Saya tekankan sekali lagi mau gimana tim ini melakukan training, sampai saat ini kami belum mendapat gaji selama empat bulan. Tim ini sudah vakum sejak April lalu,\" kata Asisten Pelatih Persija Satia Bagdja kemarin. Gaji jajaran pelatih dan para pemain ditunggak sejak Januari hingga April 2015. Selama periode tersebut, kewajiban yang sudah dibayarkan manajemen baru 30 persen dari satu bulan gaji. Kemudian beberapa di antara pemain masih ada yang belum menerima uang down payment (DP). Bahkan mereka juga belum menerima hak sebesar 25 persen dari nilai kontrak hasil kesepakatan di Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Melihat banyaknya potongan, mereka menolak tawaran manajemen terhadap pelunasan gaji dengan skema 3 bulan 70 persen yang dibayarkan lima kali melalui sistem terminasi sebelum September. Terlebih saat ini sudah memasuki bulan Ramadhan, pastinya gaji akan membantu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari yang kian mahal. \"Ya, kesibukan saya saat ini lebih mengajar di kampus UNJ, sambil menunggu kejelasan gaji yang ditunggak Persija,\" urai Mantan asisten Ivan Kolev. Untuk itu penggawa Macan Kemayoran menyerahkan hal ini kepada kapten tim Bambang Pamungkas. Para pemain pun terpencar menjadi tiga bagian, yakni pemain daerah yang saat ini masih berada di kampung halamannya masing-masing, gladiator yang tinggal di Jakarta dan pemain asing. Mereka pun aktif berkomunikasi di group media sosial, seperti Blackberry Messenger (BBM) ataupun WhatsApp. Menurut Satia, Sabtu (20/6) kemarin para pelatih dan pemain akan menemui manajemen untuk membicarakan soal tunggakan gaji ini. Namun, belum terlaksana dengan berbagai sebab yang memaksa pertemuan gagal dilakukan. Kemungkinannya, permasalahan berada di pihak manajemen yang merasa sulit menuntaskan kewajiban mereka. Kondisi ini diperburuk karena manajemen tidak mendapatkan pemasukan dari transfer pemain, penjualan tiket, TV rate, dan sponsorship. Sedangkan uang pribadi Ferry Paulus sudah banyak yang digelontorkan dalam menutupi utang klub. Bukan karena pemilik klub Divisi Utama (DU) Villa 2000 tersebut tidak mau berkorban, namun konflik antara PSSI dan Kemenpora sudah membuat rancangan bisnis klub hancur lebur. Memang selama tiga musim terakhir ini polemik tunggakan gaji tidak pernah luput menyambangi tim berlambang Monas, ibaratnya sudah menjadi koreng yang membusuk. Para pemainnya pun tidak jarang melakukan aksi mogok latihan sebagai bentuk protes mereka. Tapi anehnya PSSI atau PT Liga Indonesia (LI) selalu memberikan toleransi ataupun pembiaran. Makanya, Bepe merasakan hal aneh sekaligus khawatir ketika PSSI mengatasnamakan hak-hak pesepak bola untuk mencabut sanksi Kemenpora. Padahal, ketika kompetisi bergulir seperti sebelumnya, klub yang masih memiliki utang kepada pemain malah tidak dihukum PSSI. Oleh karenanya dalam hal ini PSSI bagaikan \'memanfaatkan amanat penderitaan pesepak bola\'. Di sisi lain perkembangan turnamen Piala Presiden, PSSI bersama pihak Mahaka Sports & Entertainment sudah siap melaksanakannya usai Idul Fitri. Pihak Mahaka mengabarkan ada lima klub yang sudah konfirmasi, lima lagi melalui lisan dan bersedia ikut kalau sudah ada kepastian. Tapi kalau izin BOPI dan PSSI keluar, 18 klub akan ikut semua. Mahaka pun akan tetap menggelar turnamen meskipun hanya 12 klub yang bersedia ikut serta. Jika kurang dari 12, maka pihak promotor akan mencari klub di luar QNB atau membuat turnamen mini. Solusi lainnya, Mahaka bisa juga mengambil dari klub DU LI. Minggu-minggu ini, Mahaka tinggal meminta rekomendasi dari BOPI untuk menggelar turnamen, kalau BOPI tidak mengeluarkan izin, mereka tidak akan menjalankan roda turnamen. Rencananya, format Piala Presiden dipastikan mengadopsi QNB League 2015 yang batal terlaksana karena tidak mendapat rekomendasi dari BOPI. Artinya, Piala Presiden akan menganut sistem penyisihan grup dan babak knock out. Hingga pada akhirnya partai final bakal digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). \"Belum tahu (soal turnamen), sampai sekarang belum ada kabar sama sekali. Saya berharap cepat ada kabar,\" sambut Gunawan Dwi Cahyo. (agn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: