Greg Tak Sedih Tinggalkan Persija
JAKARTA - Lompatan brilian meninggalkan Persija Jakarta adalah keputusan yang terbaik kala Liga Indonesia (LI) sedang mengalami sanksi FIFA. Tidak terkecuali dengan kepindahan bomber penentu Gregory Junior Nwokolo. Pasalnya, pengelola Macan Kemayoran hanya pandai berbuai dalam memenuhi permintaan pemain sesuai dengan nilai kontrak. \"Gaji empat bulan dan uang kontrak saya belum dibayar sama manajemen (Ferry Paulus). Jadi, kenapa saya harus menyesal (pindah dari Persija),\" kata Greg Nwokolo yang sudah tampil bersama Persija sebanyak 59 kali dan sanggup mencetak 30 gol selama periode. Jadi Januari hingga April lalu upah kerja Greg baru bisa dibayarkan manajemen sebesar 30 persen dari satu bulan gaji. Manajemen lantas berjanji akan melunasi gaji dengan skema tiga bulan sebanyak 70 persen yang dibayarkan lima kali melalui sistem terminasi sebelum September. Makanya striker yang berseragam BEC Tero Sasana Football Club ini masih memiliki kenangan yang menyebalkan dengan manajemen tim ibu kota. \"(Pindah ke BEC Tero Sasana FC) Sebab, tidak ada pemain yang mau bermain dalam kondisi dihutangi seperti ini terus. Ini sangat tidak enak,\" ujarnya. Hanya saja, Greg tidak ingin menggembar-gemborkan perihal masalah utang demi etikad baiknya. Ia pun hanya bisa bersabar menunggu gajinya bisa dipenuhi oleh pengelola klub. Sikap demikian jelas berbeda dengan rekan setimnya Martin Vunk dan Yevgeny Kabayev yang getol melayangkan surat somasi, lantaran mantan pemain Young Lions itu tidak ikut-ikutan. Kalau melihat situasi ironisnya, bukan hanya masalah gaji saja yang diprotes Greg kepada staf keuangan tim berlambang Monas. Namun, juga urusan pembiayaan cedera Medial Collateral Ligament (MCL) yang sempat dideritanya selama beberapa bulan lalu. Soalnya satu rupiah pun manajemen tidak kasih, terpaksa harus menggunakan uang pribadi demi penyembuhan cedera. Cedera MCL ini pun berdampak besar bagi kariernya. Sebab, ia tidak bisa mengikuti program pemusatan latihan yang diarsiteki coach Rahmad Darmawan dan beberapa pertandingan uji coba sewaktu di tim \'Orange\'. Ujung-ujungnya membuat eks penggawa tim nasional (Timnas) Indonesia itu harus bolak-balik terbang dari Jakarta ke Singapura untuk pengobatan cedera. Walaupun banyak kejadian tidak profesional yang dilahirkan oleh manajemen, bukan berarti Greg kapok untuk kembali ke Persija. Suatu saat nanti pemain yang berstatus warga negara Indonesia (WNI) sejak tahun 2011 silam tersebut masih berkeinginan menggunakan seragam kebanggaan masyarakat Jakarta. Tapi dengan catatan, jika manajerial Macan Kemayoran sudah jauh lebih baik ketimbang sekarang ini. Merunut perkembangannya, Kamis (18/6) Greg sudah berada di Bangkok, ibu kota Thailand. Ia akan membela BEC Tero Sasana FC selama satu setengah musim ke depan. Di klub barunya tersebut bekas penyerang Persijatim Solo FC itu akan mengenakan nomor punggung kesukaannya, yakni 10 seperti saat di Persija. Dia pun sangat antusias untuk segera melakoni debut bersama salah satu klub peserta kompetisi tertinggi sepak bola Negeri Gajah Putih, Thai Premier League. Masalahnya klub berjuluk The Fire Dragons itu lebih mempunyai kans untuk menjadi wakil di Liga Champions Asia. Apalagi kondisi liganya lebih maju dibandingkan dengan Qatar National Bank (QNB) League. Pria kelahiran Onitsha, Nigeria, 3 Januari 1986 itu dijadwalkan baru akan melakoni debut bersama skuad asuhan Kenny Shiels pada Sabtu, 4 Juli nanti. (agn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: