Ujian Sesungguhnya di Estadio Nacional

Ujian Sesungguhnya di Estadio Nacional

  CILE adalah tim paling menakutkan sepanjang fase grup Copa America 2015. Mereka lolos ke perempat final dengan status tim paling produktif. Alexis Sanchez dan kawan-kawan melesakkan 10 gol, mengalahkan produktivitas tim elit lain seperti Argentina dan Brasil. Namun kekuatan Cile yang sesungguhnya baru akan teruji saat menghadapi Uruguay di Estadio Nacional Julio Martínez Prádanos, Kamis pagi nanti. Performa Cile di Copa America kali ini memang cukup mengejutkan. Faktor tuan rumah tampaknya ikut memengaruhi permainan skuad besutan Jorge Sampaoli ini. Betapa tidak, dalam tiga laga grup, Cile berhasil menjinakkan Ekuador dua gol tanpa balas, menahan imbang Meksiko,  dan menggunduli Bolivia lima gol. Mereka total melesakkan 10 gol ke gawang lawan dan hanya kebobolan tiga gol. Jumlah gol itu jauh lebih baik dibandingkan Argentina dan Brasil yang sama-sama melesakkan empat gol saja. Padahal, dalam skuad Argentina dan Brasil, terdapat segudang penyerang terbaik dunia seperti Messi, Aguero dan Carlos Tevez. ”Statistiknya sudah jelas, menurut saya, Cile bermain sangat baik di fase grup. Performa kami terus meningkat di setiap laga. Memang ada tim-tim lain yang sangat bagus di grup lain, tapi saya percaya Cile adalah tim terbaik di fase grup,” ungkap gelandang Cile Marcelo Diaz seperti dilansir Four Four Two. Dengan statistik itu, Cile kini bersanding sejajar dengan Argentina dan Brasil sebagai favorit juara Copa America. Tetapi, kekuatan Cile bagaimanapun belum sepenuhnya teruji mengingat mereka hanya menghadapi tim medioker seperti Ekuador, Meksiko,  dan Bolivia. Kepantasan Cile menyandang status favorit baru akan teruji jika berhasil melewati adangan juara bertahan Uruguay, Kamis nanti. Berbeda dengan Cile yang lolos dengan status juara Grup A, Uruguay merambah ke perempat final dengan status sebagai satu dari dua tim peringkat tiga terbaik bersama Kolombia. Performa Uruguay juga relatif tidak menonjol. Di penyisihan Grup B, La Celeste hanya meraih satu kemenangan dari Jamaika, ditahan imbang Paraguay dan menelan kekalahan dari Argentina. Buruknya performa Uruguay tak lepas dari absennya Luis Suarez yang masih menjalani sanksi. Meski demikian, Cile tahu Uruguay tetap tak bisa diremehkan. ”Mereka tim yang kuat dan kami tahu bagaimana mereka bermain. Uruguay punya gaya yang berbeda dengan kami, itu bukan sesuatu yang lebih baik atau lebih buruk. Uruguay adalah tim yang akan mengeksploitasi kesalahan lawannya dan sangat sedikit melakukan kesalahan. Tapi kami akan memberikan segalanya nanti,” tegas Diaz. Ya, meremehkan Uruguay bisa menjadi bumerang bagi Cile. Pasalnya, Uruguay memiliki materi yang cukup merata di segala lini dan bintang seperti Diego Godin, Edinson Cavani,  Abel Hernandez, Nicolas Lodeiro dan Diego Rolan.Barisan pemain itu dipastikan sanggup mengimbangi bintang-bintang Cile seperti Alexis Sanchez, Arturo Vidal, Eduardo Vargas dan Gary Medel. Secara mental, Uruguay juga lebih mapan. Mereka adalah tim paling banyak mengoleksi trofi Copa America sekaligus juara bertahan. Sebagai juara bertahan, La Celeste ingin mempertahankan gelar juara Copa America yang mereka raih 2011 silam. Dengan kesiapan teknis dan non teknis itu, Uruguay akan menjadi lawan yang bisa mengubur mimpi Cile meraih trofi Copa America pertama mereka di negara sendiri. (ish)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: