Protes, Warga Tutup Akses Jalan

Protes, Warga Tutup Akses Jalan

Perizinan Belum Jelas, Galian Tanggul Cimanuk Berlanjut BANGODUA- Pengerukan tanggul Sungai Cimanuk yang sudah berlangsung sepekan lebih, membuat warga sekitar mulai resah. Warga melakukan protes dengan menutup akses jalan menuju lokasi galian. Sayangnya, upaya ini sia-sia karena truk pengangkut tanah menggunakan akses jalan lainnya. “Kok aneh ya, segitu sudah disorot tapi masih berlanjut aktivitasnya dan tidak ada penjelasan kepada warga terkait aktivitas galian. Pemdes, dinas dan BBWS Cimanuk-Cisanggarung juga kok diam saja. Kami cuma bisa protes dengan menutup jalan, tapi ternyata mereka pakai jalan lain,” ujar warga Desa Karanggetas, Warsono (30), kepada Radar, Selasa (23/6). Diungkapkan dia, pengerukan membuat warga resah lantaran khawatir tanggul jebol bila Sungai Cimanuk meluap. Apalagi sampai saat ini Pemerintah Desa Karanggetas, UPTD Dinas Pengelola Sumber Daya Air Pertambangan dan Energi (PSDA-Tamben) juga diam saja. “Kalau memang galian itu berizin, tolong beri informasi kepada warga untuk apa tanahnya dan kenapa kok ngeruknya di tanggul. Kalau tanggulnya digali, lalu nahan luapan air sungai pakai apa? Kami tidak mau desa kami kena banjir parah seperti di Desa Pilangsari karena tanggulnya jebol,” bebernya. Pantauan Radar di lokasi pengerukan tanggul hingga kemarin masih terlihat aktivitas backhoe yang terus menggali tanah. Truk pengangkut tanah juga masih hilir mudik di lokasi. Sayangnya, upaya konfirmasi hingga berita ini diturunkan juga belum berhasil didapat dari pemilik galian. Dirinya berharap ada tindakan dari pihak berwenang untuk mengatasi hal ini. Petugas Pekerjaan Umum sempat terlihat di lokasi, namun tidak ada hasil apa-apa dan galian kembali berjalan. Diungkapkan Warsono, aktivitas galian tidak hanya merusak tanggul, warga di kawasan itu yang bekerja sebagai buruh pencari waled (tanah) di bantaran sungai juga mulai terganggu usahanya. Warga setempat lainnya, Warsidi (27) mempertanyakan peran pemdes dan dinas terkait. Menurut dia, kalaupun galian itu berizin, setidaknya ada sosialisasi kepada warga. Pemdes justru terkesan tidak mau tahu adanya galian itu. Padahal, tugas pemdes adalah melindungi warganya. Bila ada sosialisasi, warga akan mendapat informasi yang jelas atas adanya galian itu. Kemudian, bila terjadi sesuatu, warga bisa menuntut kepada perusahaan pemilik galian. Sayangnya, sampai saat ini tidak jelas perusahaan mana yang bertanggungjawab atas galian itu. “Kalau benar ada izinnya, kok kesannya sembunyi-sembunyi. Harus jelas dong, siapa yang bertanggungjawab. Mohon pihak berwenang jangan diam saja,” tandasnya. Sebelumnya, UPTD PSDA-Tamben Widasari ketika dikonfirmasi tak bisa memberikan informasi banyak. Tim Pelaksana Teknis UPTD PSDA-Tamben Widasari, Sarwidi mengatakan, pihaknya tak pernah dilapori perihal adanya galian. Tak adanya laporan, karena galian di tanggul Sungai Cimanuk bukan termasuk dalam kewenangannya. Sarwidi menambahkan, informasi adanya pengerukan tanggul baru diketahuinya dari wartawan koran ini. Dia menyarankan agar wartawan koran ini langsung menghubungi pejabat BBWS Cimanuk-Cisanggarung untuk mendapat penjelasan lebih mendetil. Sayangnya, belum ada pejabat BBWS Cimanuk Cisanggarung yang bisa dikonfirmasi Radar di kantornya di Jl Pemuda, Kota Cirebon. Pejabat berwenang kabarnya masih dalam proses mutasi dan penggantinya belum bisa dihubungi. Begitu juga pemilik galian tersebut. Upaya konfirmasi dari wartawan koran ini juga belum berhasi. Wartawan koran ini yang mendapat kontak telepon dan berulang kali menghubungi, ternyata belum direspons. Termasuk upaya konfirmasi via pesan singkat yang belum dijawab hingga berita ini diturunkan. Sementara itu, kuwu Karanggetas melalui Sekretaris Desa, Wamuk juga tidak tahu secara pasti perihal perizinan pengerukan tanah tanggul Sungai Cimanuk. Setidaknya, bila ada izin pemdes pasti mengetahui karena ada pemberitahuan. “Kami juga belum tahu sudah ada izinnya atau belum. Apakah sudah ada izin dari kuwu juga kami tidak tahu, bahkan kami juga belum meninjau lokasi galian,” ungkapnya. (oni)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: