Ramadan dan Lebaran, Stok Darah Aman

Ramadan dan Lebaran, Stok Darah Aman

KUNINGAN - Selama bulan puasa, jumlah pendonor darah di PMI berkurang. Meski begitu, UTDC PMI Kuningan mengklaim bahwa stok darah aman. Hal ini kerena Kuningan memiliki bank darah desa, serta rutin dilakukan donor sebelum bulan puasa. “Iya, selama bulan puasa minim pendonor. Tapi, stok kami cukup untuk memenuhi kebutuhan,” ucap  Ketua UTDC PMI Kuningan, Dr H Sarjono MKes, Senin lalu (22/6). Dia menyebutkan, kebutuhan darah selama sebulan rata-rata seribu labu. Biasanya, lanjut dia, selama bulan puasa hingga lebaran, kebutuhan meningkat. Tapi, selama ini bisa diantisipasi baik dengan adanya stok atapun adanya bank darah desa. Bahkan, lanjut dia, meski puasa, pada siang hari petugas tidak melakukan keliling mencari pendonor. Namun, pada malam hari tetap bekerja dan mendatangi titik yang biasa dilakukan donor darah. Selama ini, katanya, meski di poskko PMI ada stok darah, pihaknya mengimbau kepada warga yang memerlukan darah untuk membawa sendiri pendonornya, baik tetangga atau pun kerabat. Dengan begitu, stok darah akan stabil dan tidak mengandalkan bank darah desa. Menurut dia, dengan adanya bank desa, pelayanaan di desa tetap berjalan. Ketika warga membutuhkan darah, maka tinggal kontak PMI saja. Sebab, bank darah desa itu pada prinsipnya adalah para pendonor yang siap kapan saja diambil darahnya. Diterangkan, keberadaan bank darah di setiap desa sangat bermanfaat dalam kondisi seperti ini. “Ini sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu, atau sejak bank darah desa dibentuk. Pokoknya, masalah stok darah tidak ada kendala karena sejak jauh-jauh hari sudah diantisipasi. Dan kejadian ini sudah berlangsung lama sehingga tidak menjadi permasalahan,” tandas mantan kadinskes Kuningan ini. Sementara itu, Menteri Kesehatan RI menerbitkan Surat Keputusan (SK) HK/Menkes/31/1/2014 tentang Penetapan Biaya Pengganti Pengolahan Darah dari semula Rp250 ribu menjadi Rp350 ribu per labu. SK ini juga dipertegas dengan SK dari Pengurus Pusat PMI Nomor 017/Kep/PP/PMI/2014. SK tersebut diberlakukan sejak bulan Maret tahun lalu. Sekadar informasi, dari seribu labu darah yang dibutuhkan, baik untuk rumah sakit yang ada di Kuningan atau di luar Kuningan, golongan darah AB yang paling sulit. Dari kebutuhan enam persen, hanya tertutupi empat persen. Sisanya, biasanya mengambil dari kelurga yang memiliki golongan darah sama. (mus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: