Ancam Tutup Agen Elpiji Nakal

Ancam Tutup Agen Elpiji Nakal

KUNINGAN - Tim Pemkab Kuningan bersama Hiswana Migas melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke setiap pangkalan elpiji (baca= LPG) 3 kilogram di Kabupaten Kuningan. Tim pemkab yang terdiri dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Bagian Ekonomi Setda dan Bagian Hukum Setda dibagi tiga tim. Tim pertama menyisir seluruh pangkalan di wilayah Barat Kuningan. Tim kedua ke arah utara, dan tim ketiga ke arah timur Kuningan. Sidak di bulan suci Ramadan dan jelang maremaan Idul Fitri ini difokuskan pada kedisiplinan pangkalan dalam ketersediaan stok dan ketentuan baru Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp15.600 per tabung yang wajib dipasang terbuka untuk diketahui konsumen. Sidak juga mengantisipasi kekhawatiran tidak terkendalinya harga dan kelangkaan. Meski secara umum pangkalan sudah mentaati ketentuan baru tersebut, tetapi ada satu pangkalan di RT 12/1 Dusun III Desa/Kecamatan Cibeurem yang masih nakal dengan tetap memasang HET Rp16.000 per tabung. Oleh agen, pangkalan tersebut mendapat teguran keras. “Kalau nakal begitu, sudahlah saya nggak akan kirim lagi,” ancam agen gas 3 kilogram, PT Mika Manggala Jaya, Ading Sugandi. Diakui Ading, pangkalan ini memang tidak ikut sosialisasi karena saat diundang tidak hadir. Ini membuatnya cukup kesal karena seharusnya ada konfirmasi ketidakhadiran. Akibat tidak hadir, pangkalan tersebut memasang HET seenaknya. “Saya sudah meminta ganti HET di plang pangkalan itu. HET sebenarnya kan Rp15.600 per tabung, bukan Rp16.000,” ujar dia dengan raut wajah kesal. Ading berjanji akan selalu siaga untuk menjaga ketersediaan stok gas 3 kilogram di wilayah kerjanya di bulan puasa maupun Idul Fitri nanti. Dia menjamin tidak akan ada kelangkaan gas 3 kilogram. Pihaknya akan mendistribusikan gas ke pangkalan sesuai jadwal. Kabag Ekonomi Setda Kuningan, Trisman Supriatna MPd menyatakan bahwa sidak sudah menjadi kewajibannya untuk memastikan kepatuhan agen dan pangkalan dalam ketentuan HET baru Rp15.600 per tabung. Sekaligus mengantisipasi kelangkaan dan tidak terkendalinya harga elpiji 3 kilogram di bulan suci Ramadan dan menjelang Idul Fitri. “Yang menjadi kewajiban kontrol kita adalah harga dari pertamina ke agen, agen ke pangkalan. Kalau di warung-warung, itu di luar kendali kita. Tapi kita pastikan, tidak akan ada yang menjual seenaknya,” tandas Trisman didampingi Kasubag Produksi Daerah, Nia Kurniasih. Trisman meminta, baik agen maupun pangkalan untuk tidak main-main. Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pertamina jika ada agen nakal. Jika ada agen nakal, akan disanksi penutupan oleh pertamina. Sedangkan jika pangkalan nakal akan ditutup oleh agen. Diakui Trisman, Kuningan di Wilayah III Cirebon sudah menjadi spesialis Pertamina. Dimana, setiap maremaan Idul Fitri, distribusinya selalu terbesar. Sebab banyak perantau Kuningan dari kota-kota besar pulang kampung. (tat)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: