Terus Kampanyekan Empat Pilar Kebangsaan
KUNINGAN - Bulan suci Ramadan tidak menyurutkan tugas Anggota DPR RI Komisi XI, H Amin Santono untuk menguatkan pemahaman empat pilar kebangsaan terhadap masyarakat. Seperti dilakukan politisi Partai Demokrat ini di Aula PAUD Al Amin Desa Haurkuning, Kecamatan Nusaherang. Acara yang dimulai pukul 09.00 itu dihadiri 150 orang. Mereka berasal dari tokoh masyarakat, alim ulama, mitra kerja, tokoh pemuda dan aparat desa. Hadir pula Anggota Provinsi Jawa Barat dan beberapa anggota DPRD Kuningan. Pemahaman empat Pilar Kebangsaan ditutup siraman rohani oleh Ustad Saeful Bahri dari Desa/Kecamatan Cibingbin. “Pilar itu penyangga atau penguat. Kaitan dengan empat pilar kebangsaan, artinya ada empat tiang penyangga yang sama kuat untuk menjaga keutuhan bangsa Indonesia. Empat pilar ini panutan. Yaitu Pancasila, Undang-undang Dasar, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI,” tandas Amin, dalam materinya, Empat pilar kebangsaan, kata dia, harus terus dikampanyekan untuk menumbuhkan kembali kesadaran cinta tanah air untuk masyarakat. Empat pilar ini wajib dijaga melalui empat pendekatan. Yaitu pendekatan kultural, edukatif, hukum, dan struktural. “Empat pendekatan tersebut sangat dibutuhkan. Sebab, pemahaman generasi muda terhadap empat pilar kebangsaan menipis,” ujarnya. Pendekatan kultural untuk memperkenalkan lebih mendalam tentang budaya dan kearifan lokal kepada generasi muda. Ini penting agar pembangunan ke depan tetap mengedepankan norma dan budaya bangsa. Pembangunan yang tepat, harus memperhatikan potensi dan kekayaan budaya daerah tanpa menghilangkan adat istiadat yang berlaku. Pendekatan edukatif juga tidak kalah penting seiring maraknya aksi kriminal generasi muda. Seperti tawuran, pencurian, bahkan pembunuhan. Kebanyakan aksi tersebut terjadi saat remaja berada di luar sekolah maupun di luar rumah. Sebab itu, perlu ada pendidikan di antara kedua lembaga ini. “Di rumah kelakuannya baik, di sekolah juga baik. Tapi ketika di antara dua tempat tersebut, kadang remaja berbuat hal negatif. Ini yang sangat disayangkan. Orang tua harus mencarikan wadah yang tepat bagi anaknya untuk memaknai empat pilar kebangsaan,” kata Amin. Selanjutnya, penting juga pendekatan hukum. Dimana, segala tindakan kekerasan dalam bentuk apapun harus ditindak dengan tegas. Termasuk aksi tawuran remaja. Norma hukum harus ditegakkan agar berfungsi secara efektif. Sehingga menimbulkan efek jera bagi pelaku kriminal sekaligus menjadi pelajaran bagi orang lain. Pendekatan terakhir adalah pendekatan struktural. “Keempat pilar ini perlu terus diingatkan oleh pejabat di seluruh tingkat. Mulai dari ketua Rukun Tetangga, Rukun Warga, kepala desa, camat, lurah sampai bupati, walikota hingga gubernur,” imbaunya. (tat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: