Kekeringan Sawah Meluas
2.875 Hektare di 18 Kecamatan Terancam Kering KARANGWARENG – Ancaman kekeringan lahan sawah sepertinya meluas. Pasalnya, tidak hanya di lima kecamatan yang lahannya tidak bisa ditanami padi karena kekeringan. Dinas Pertanian juga mencatat, sebanyak 2.875 hektar sawah di 18 kecamatan di Kabupaten Cirebon terancam kekeringan. Bahkan ada sawah yang terpaksa memanen lebih awal, karena khawatir bahaya kekeringan. Kecamatan-kecamatan yang terancam kekeringan itu Ciwaringin, Gempol, Suranenggala, Kapetakan, Gegesik, Kaliwedi, Pangenan, Losari, Greged, Pabuaran, Babakan, Beber, Sedong, Weru, Plered, Kedawung, Talun, dan Tengahtani. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon Dedi Nurul mengatakan, hampir tiga ribu hektare area persawahan terancam kekeringan. “Mayoritas dari 2.875 hektare sawah yang kekeringan itu ada di Cirebon wilayah barat,” ujar Dedi Nurul kepada Radar dalam kesempatan safari Ramadan di Karangwareng, Jumat (26/6). Dinas Pertanian pertanian sendiri sudah melakukan langkah menghadapi kekeringan. Di antaranya memberikan bantuan sebanyak 187 pompa air bagi para petani yang tersebar di 18 kecamatan yang rawan kekeringan. Karena itu, pihaknya meminta kepada para petani untuk terus bisa mengoptimalkan menggunakan sumur pantek. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait penanganan kekeringan di Kabupaten Cirebon. “Iya kita sudah melakukan komunikasi dengan PSDAP Kabupaten Cirebon serta BBWS CC untuk menangani kekeringan. Mudah-mudahan kekeringan tidak terlalu lama dan bisa segera diatasi, sehingga tidak mengganggu panen para petani,” kata Dedi. Sementara itu, Bupati Drs H SUnjaya Purwadisastra MM MSi mengatakan, kekeringan tidak hanya menimpa Kabupaten Cirebon. Karena kabupaten-kabupaten lain juga sama merasakan kekeringan saat memasuki musim kemarau. “Kekeringan ini adalah faktor alam yang hampir semua kabupaten/kota di Indonesia mengalami kekeringan, karena menghadapi musim kemarau,” ujar Sunjaya saat dikonfirmasi di tempat yang sama, saat safari Ramadan di Karangwareng, Jumat (26/6). Pihaknya pun terus memantau kekeringan dan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan langkah pencegahan. Sehingga bisa meminimalisasi kekeringan. Sunjaya pun sangat yakin jika waduk Jati Gede diresmikan, maka kekeringan di Kabupaten Cirebon akan terminimalisasi. “Tapi insya Allah Jati gede mulai 1 Agustus akan diresmikan. Mudah-mudahan di tahun 2016 kabupaten Cirebon akan terkena dampak positif, sehingga tidak lagi mengalami kekeringan,” ungkap Sunjaya. (den)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: