Peluang Head to Head Cukup Besar
Pilbup Indramayu Dipastikan Minim Calon INDRAMAYU– Pemilihan Bupati (Pilbup) Indramayu yang akan digelar 9 Desember 2015 dipastikan minim calon. Apalagi calon dari independen (perseorangan) praktis tidak ada yang mendaftar. Diprediksi, paling banyak hanya tiga pasangan calon yang akan menjadi peserta pilbup. Bahkan peluang untuk terjadinya head to head cukup besar, apabila hanya ada dua pasangan calon yang mendaftar. Bila diasumsikan Partai Golkar masih bisa ikut pilkada, kemungkinan besar partai yang memiliki 19 kursi di DPRD Indramayu ini akan maju sendiri tanpa koalisi. Calon bupati Partai Golkar, Hj Anna Sophanah, sangat mungkin akan berpasangan dengan cawabup dari unsur birokrat atau dari kader Golkar. Apabila ini terjadi, Koalisi Bersama yang terdiri dari Gerindra pemilik lima kursi legislatif, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) empat kursi dan Partai Demokrat tiga kursi masih memiliki tiket untuk bisa mengusung pasangan calon sendiri. Apalagi dalam koalisi ini sudah ada dua calon bupati, yaitu H Kasan Basari SH (Gerindra) dan Ruswa MPdI (PKS). Bagaimana dengan parpol lain yang juga memiliki kursi di DPRD? PDI Perjuangan dengan tujh kursi ditambah Partai Nasdem tiga kursi sebenarnya cukup aman untuk bisa mengusung calon bupati karena sudah memenuhi batas minimal untuk bisa mengusung cabup yakni sepuluh kursi. Bahkan PKB yang juga memiliki tujuh kursi, besar kemungkinan akan merapat dengan teman koalisi di KIH (Koalisi Indonesia Hebat) ini. Sementara Hanura yang hanya memiliki dua kursi, bisa jadi akan kembali ke KIH. Meskiupn demikian juga tidak menutup kemungkinan untuk gabung dengan Koalisi Bersama. Pengamat politik, Edi Fauzi SIP mengatakan, peluang untuk terjadinya head to head dalam pilkada memang cukup besar. Hal ini bisa terjadi ketika Golkar bisa ikut pilkada, maupu ketika Golkar tidak bisa ikut pilkada akibat adanya konflik di tingkat pusat. “Apabila Golkar ternyata bisa ikut pilkada, head to head hanya akan terjadi ketika tujuh parpol di luar Golkar bersatu untuk mengeroyok incumbent. Sebaliknya kalau Golkar ternyata tidak bisa ikut pilkada, pertarungan head to head bisa terjadi antara Koalisi Merah Putih (KMP) dangan KIH,” tandasnya. Sayangnya, hingga kini belum ada titik terang terkait kemungkinan calon dari partai pengusung. PDIP bahkan belum mengeluarkan rekomendasi untuk cabup dan cawabup. Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Indramayu, Ruslandi SH, membenarkan hal tersebut. Menurutnya, PDIP sebenarnya sudah melakukan proses penjaringan dan penyaringan bakal calon bupati Indramayu. Namun sampai saat ini rekomendasi tentang pasangan cabup yang akan diusung, masih belum turun dari DPP. “Kami dari DPC PDIP sebenarnya sudah memiliki gambaran tentang nama pasangan calon bupati dan wakil bupati. Hanya saja kami tidak bisa mempublikasikan, sebelumk ada rekomendasi resmi dari DPP,” tandas wakil ketua DPRD Indramayu ini. Hal senada juga diungkapkan Wakil Ketua DPD Partai Golkar Indramayu, H Taufik Hidayat SH MSi. Taufik mengatakan, Partai Golkar juga masih menunggu keputsuan dari pusat terkait pasangan cabup yang akan diusung. “Kita memang sudah bulat mengusunbg kembali Hj Anna Sophanah sebagai calon bupati. Hanya saja untuk wakilnya masih menunggu rekomendasi pusat,” ujar Taufik. (oet)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: