Pengelola Bantah MUI

Pengelola Bantah MUI

Tidak Setuju Objek Wisata Ditutup Sementara KUNINGAN - Saran MUI Kuningan kepada objek wisata agar tutup selama Ramadan ditanggapi dingin oleh pengelola. Menurut mereka, apabila ditutup bisa merugikan semua pihak karena tidak ada pemasukan untuk pengelola maupun Pemkab Kuningan. Bukan hanya itu, para pegawai juga harus digaji seperti biasa. Bahkan, mereka wajib diberi THR jelang lebaran. “Kalau saya tidak setuju ditutup. Jangan hanya gara-gara banyak yang tidak puasa di objek wisata lalu ditutup sementara. Padahal objek wisata itu kan jual jasa, buka jual makanan. Kalau memang jual makanan, saya setuju objek wisata ditutup,” ucap Direktur Objek Wisata Cibulan, Didi Sutardi kepada Radar, kemarin (29/6). Pihaknya tidak bisa melarang pengunjung untuk tidak berpuasa. Sebab, bisa saja pengunjung tersebut non-muslim. Menurut dia, hak azasi jika seseorang mau puasa atau tidak, sehingga pihaknya tidak bisa melarangnya, apalagi yang non-muslim. Menurutnya, ada banyak kerugian kalau seandainya objek wisata ditutup. Salah satunya adalah mengecewakan pengunjung yang sudah jauh-jauh hari merencanakan untuk berkunjung ke Kuningan, tertutama dari luar Jawa dan kota-kota besar. Apalagi, puasa tahun ini bertepatan dengan liburan sekolah. “Menurut saya, penutupan objek wisata bukan solusi,” ucapnya. Dikatakan, pengelola punya kewajiban membayar gaji dan THR kepada para karyawan. Meski pada bulan puasa terjadi penurunan pengunjung, tapi meski sedikit ada pemasukan sehingga tidak memberatkan biaya untuk menggaji karyawan. “Saya bukan tidak mendukung visi agamis, tapi kita harus mengetahui mereka muslim apa non-muslim. Dan sekali lagi, kita jualan jasa, terkait puasa atau tidak, itu urusan pengunjung,” jelasnya lagi. Senada dengan Didi, Direktur Darma Putra Kertaraharja Kabupaten Kuningan, M Benhardi SE mengaku tidak setuju dengan penutupan objek wisata. Sebab, kasihan kepada pengelola dan karyawan. “Saya percaya kepada Satpol PP yang bisa mengatasi itu semua. Salah satunya dengan cara sering melakukan razia,” ucapnya. Objek wisata yang dikelola oleh PDAU yang dipimpin Benhardi ada enam tempat, mulai dari Waduk Darma hingga Talaga Remis. Di luar yang dikelola oleh PDAU, terbilang banyak. (mus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: