Petani 9 Desa Salat Istisqo

Petani 9 Desa Salat Istisqo

Minta Hujan, Berdoa Sampai Teteskan Air Mata TERISI– Musim kemarau tahun ini benar-benar menjadi siksaan bagi masyarakat di Kabupaten Indramayu, termasuk di Kecamatan Terisi. Berupaya mengakhirinya, ribuan umat Islam dari sembilan desa di wilayah kecamatan tersebut menggelar salat istisqo, Senin (29/6). Tak hanya petani, salat memohon hujan yang bertempat di Lapangan Janggleng Desa Jatimulya tersebut juga diikuti aparat pemerintahan, anggota TNI, Polri, pengurus MUI, pengasuh pondok pesantren, ibu-ibu majelis taklim serta unsur Muspika Terisi. Dipimpin ketua MUI Kecamatan Terisi, Ustad Sodikin, salat istisqo dua rakaat belangsung khusyuk. Sebelum dimulai, terlebih dahulu diisi dengan khutbah yang disampaikan Ustad Mustofa, dzikir, istigotsah dan diakhiri doa bersama. Mereka terus berdoa di bawah terik matahari yang cukup panas. Semua bertekad dan berdoa, me­minta agar segera turun hujan. Tidak sedikit peserta yang mengikuti doa bersama meneteskan air mata. Me­reka sepertinya sudah tidak kuat de­ngan cuaca yang cukup panas di mu­sim kemarau berkepanjangan ini. Sementara dalam khotbahnya, Ustad Mustofa mengajak masyarakat untuk terus memperbanyak istighfar dan memohon ampun sehingga diberinya rahmat dengan mudah oleh Allah SWT. “Diharapkan kepada kaum muslimin dan muslimat untuk memperbanyak amal ibadah. Kita berkeyakinan apa yang dihadapi oleh warga masyarakat khususnya para petani saat ini, merupakan ujian dari Allah SWT dalam bentuk didatangkannya musim kemarau,” kata dia. Semoga, tambah dia, dengan doa yang disampaikan secara bersama-sama, nantinya permintaan agar segera turun hujan bisa dikabulkannya. “Memohon hujan rahmat yang melimpahkan rezeki bagi masyarakat, bukan hujan yang membawa malapetaka,” ujarnya. Camat Terisi, Drs H Achmad Mansyur MSi mengungkapkan, digelarnya salat istisqo ini atas inisiatif para petani saat dirinya bersama jajaran UPTD Pertanian dan Peternakan serta Muspika berkeliling kedesa-desa memantau areal tanaman padi yang terancam mati kering. Dari pantauannya, bencana kekeringan tahun ini sudah pada taraf mengkhawatirkan. “Para petani resah karena hujan lama tidak turun, sawahnya bakal mati kekurangan air. Lalu muncul keinginan untuk melaksanakan salat istisqo dan doa bersama agar musim kemarau ini segera berakhir,” kata dia, kepada Radar, usai kegiatan. Dia memastikan, pelaksanaan salat istisqo ini akan digelar secara rutin di setiap desa. Pihak Pemerintah Kecamatan (Pemcam) dan MUI Terisi akan menebar intruksi kepada seluruh Pemerintah Desa untuk memfasilitasi kegiatan serupa di desanya masing-masing. Ketua MUI Desa Cibereng, H Ujer MPd menyambut baik rencana tersebut. Menurut dia, dengan salat Istisqa berjamaah semoga hujan segera turun dan tanah kita diberkahi Allah SWT. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: