Kekeringan Meluas, Biaya Operasional Bengkak
BANGODUA- Kekeringan yang melanda sawah para petani meluas hingga ke Desa Malangsari Kecamatan Bangodua. Petani dibuat kerepotan mencari air sehingga harus merogoh kocek yang tidak sedikit untuk membiayai operasional mesin pompa. Pantauan Radar di sepanjang Jalan Malangsari, terlihat puluhan mesin pompa air milik para petani terpajang di sepanjang aliran sungai, lengkap dengan selang yang memanjang guna mengalirkan air menuju sawahnya. Tidak sampai disitu saja usaha pera petani untuk mengairi sawahnya, ada juga yang sengaja membuat sumur bor di tengah sawah, dengan harapan sawahnya tetap terairi, walaupun musim kering. Salah seorang petani Desa Malangsari, Andi (30) mengatakan, saat ini petani hampir putus asa mendapatkan air. Apapun dilakukan agar sawahnya bisa terairi dan tidak gagal panen. “Tidak hanya menggunakan mesim penyedot air saja, bagi yang punya modal sampai membuat sumur bor sendiri di tengah sawah. Mungkin saja kami tidak untung di panen sekarang, tapi setidaknya tidak terlalu rugi banyak,” tutur Andi, kepada Radar. Dikatakan dia, saking keringnya saluran irigasi saat ini petani hanya mengandalkan air sungai untuk pengairan sawah. Dalam sepekan bisa menggunakan mesim penyedot air dua sampai tiga kali untuk mengairi sawah. Kondisi ini membuat petani semakin menjerit. Pasalnya dalam sekali menggunakan mesin, harus mengeluarkan biaya tidak sedikit. Dalam sekali penyedotan, minimal mengeluarkan biaya Rp150 ribu. Dalam satu bulan, paling tidak Rp1 juta harus dikeluarkan untuk operasional mesin. Hal senada yang diungkapkan Ikin (60) petani asal Desa Malangsari. Diriya sudah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk mengairi sawahnya mulai dari tandur sampai dengan pemupukan, sehingga dirinya berharap ada sulosi dari pemda khususnya bagian pengairan untuk mengatasi masalah kekeringan yang terus melanda para petani. “Kami cuma berharap pemda khusunya bagian pengairan ada solusi untuk mengatasi kekeringan yang terus melanda kami. Kalau terus-terusan seperti ini, tanaman padi kami terancam kekeringan dan terancam mati,” ungkapnya. (oni)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: