Omzet Turun, Pengusaha Rumah Makan Terancam Gulung Tikar

Omzet Turun, Pengusaha Rumah Makan Terancam Gulung Tikar

Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) memberi multiplier effect positif untuk daerah yang dilintasinya. Namun, peralihan akses dari jalur pantai utara ke tol, ternyata berdampak negatif untuk usaha rumah makan yang sangat mengandalkan pengguna pantura. KHOLIL IBRAHIM, Indramayu SEJAK tol beroperasi, sejumlah rumah makan di sepanjang Jalur Pantura Indramayu langsung sepi pembeli. Omzet para pelaku usaha kuliner itu menurun drastis. Usaha yang mereka lakoni sejak puluhan tahun di jalur yang dulunya terkenal padat inipun, terancam gulung tikar. “Jare sepi kuh, ya sepi banget,” keluh Nini, pemilik kedai ikan bakar di Jalan Raya Pantura Eretan, Kandanghaur, kemarin. Dia mengungkapkan, kondisi ini terjadi sejak beroperasinya Tol Cipali. Jumlah pengunjung yang sebelumnya didominasi para pelintas yang menggunakan kendaraan pribadi, langsung anjlok mencapai 70 persen. Saat ini, konsumen hanya dari para pengguna motor atau awak truk-truk besar yang lewat setiap harinya. Namun, itu pun jumlahnya dirasa semakin jarang, terlebih saat ini memasuki bulan Ramadan. Namun demikian, Nini masih menyisakan asa saat musim arus mudik dan balik serta lebaran nanti bersamaan dengan membludaknya jumlah kendaraan yang lewat di jalur pantura. “Mudah-mudahan bisa ramai lagi. Kalau gak ada perubahan signifikan, lebih baik tutup usaha,” katanya. Selain usaha kuliner, para pengusaha SPBU juga mengaku mengalami penurunan omzet cukup tajam dari dibukanya Tol Trans-Jawa terpanjang yang mencapai 116,75 kilometer itu. \"Berpengaruh juga. Omzet turun sampai 50 persen. Mungkin banyak kendaraan yang langsung masuk Tol Cipali, nggak lewat sini lagi,” kata Ade operator SPBU di Jalan Raya Pantura Indramayu. Terpisah, anggota DPR RI H Daniel Mutaqien Syafiuddin ST mengakui adanya dampak besar beroperasinya Jalan Tol Cikapali bagi pelaku usaha yang selama ini menjadikan jalur pantura sebagai tempat usahanya. Karena itu, pihaknya mendorong pemerintah untuk mencarikan solusi agar jalur pantura tetap menjadi ladang ekonomi masyarakatnya. (*)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: