Kungarna Av Europa

Kungarna Av Europa

  SWEDIA 0 V 0 PORTUGAL (Swedia menang adu penalti 4-3) PRAHA - Kisah dongeng Denmark di Piala Eropa 1992 diulangi Swedia U-21 pada Piala Eropa U-21 2015. Armada Blagult (Kuning-Biru) mematahkan seluruh taruhan maupun prediksi. Dalam partai puncak di Eden Arena, Rabu (1/7) dini hari WIB, Swedia menumbangkan Portugal 4-3 via adu tendangan penalti. Kungarna Av Europa (Raja Eropa) kata judul headline surat kabar Expressen di Swedia. Ya, setiap insan pecinta sepakbola tentu ingat salah satu kisah dongeng paling mengejutkan di Piala Eropa 1992. Denmark yang awalnya tidak lolos dari babak kualifikasi ketiban pulung menggantikan Yugoslavia yang mesti undur diri akibat terjadinya perang saudara. Tampil sebagai kontestan yang paling tidak diunggulkan, Tim Dinamit malah finis sebagai juara. Di fase grup, Inggris dan Prancis jadi korban awalnya. Lantas di semifinal, juara bertahan Belanda ganti disingkirkan via tos-tosan. Kemudian di partai pamungkas, jawara Piala Dunia 1990, Jerman disikat 2-0. Ini jadi gelar Piala Eropa dan juga trofi kompetisi utama di UEFA dan dunia yang perdana buat Denmark. Nah, pengalaman jadi tim yang paling tidak difavoritkan menang, tampaknya juga dialami Timnas Swedia U-21. Mereka datang ke Euro U-21 2015 di Republik Ceko di bawah bayang-bayang Jerman, Inggris, Denmark, bahkan Portugal. Namun, mereka sudah menunjukkan potensi sejak fase grup. Italia dibabat 2-1. Meski sempat takluk 0-1 atas Inggris, mamun kekalahan 1-3 yang dialami Inggris dari Italia pada laga pamungkas membuat gol penyeimbang kedudukan 1-1 dari Simon Tibbling, sudah cukup membawa Swedia dan Portugal lolos ke semifinal. Denmark yang mencoba menghadang laju anak asuh Hakan Ericsson malah digebuk 1-4. Tapi sekali lagi, hasil tersebut tak lantas membuat armada Blagult difavoritkan mengatasi Portugal di partai puncak. Pun walau secara head to head rekor pertemuan juga unggul. Dan karena tampil tanpa beban. Determinasi memenangkan pertarungan tampak lebih terlihat di kubu Swedia. Tengok saja lini serang pimpinan John Guidetti yang makin moncer di hingga bubaran babak perpanjangan waktu. Di babak tos-tosan, kiper Swedia, Patrik Calgren melakukan penyelamatan atas eksekusi Ricardo Esgaio. Tapi o portero Portugal U-21, Jose Sa membalas mementahkan tendangan Abdul Khalili. Tapi Calgren kembali melakukan penyelamatan dengan menebak arah bola yang ditendang pemain yang sering jadi man of the match di turnamen ini, William Carvalho dengan tepat. Tim Kuning-Biru pun memastikan kemenangan 4-3 dalam drama adu penalti. Sebuah rekor baru pun tercipta. Swedia U-21 untuk pertama kalinya menjuarai Piala Eropa U-21. Media massa di Swedia dan Benua Biru mencermati kecerdikan coach Hakan Ericsson yang terus melatih para pemainnya dalam adu penalti jelang laga final. So, skenario mereka berjalan sesuai rencana. ”Hakan pintar. Dia melatih kami dengan keras di setiap latihan selama pekan terakhir turnamen. Kami jadi lebih tahu dan merasa aman walau pertandingan harus diakhiri dengan adu penalti. Karena kami juga memiliki kiper fantastis (Calgren). Kami tahu, ini lebih sederhana dari kelihatannya,” ujar striker Swedia U-21, John Guidetti, dalam wawancaranya seusai laga dengan TV4. ”Kami terus berlatih eksekusi penalti usai latihan setiap hari. Ini bayaran dari latihan keras itu. Karena dalam latihan tersebut, saya menyelamatkan empat atau lima tendangan. Saya memiliki feeling tepat dan punya perasaan bagus ketika berjalan menuju area penalti. Saya merasa punya keuntungan ketimbang mereka (Portugal),” kata Patrick Calgren menimpali di Sport Express.se. (sbn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: