Terus Tekan KPU, DPR Salah Sasaran
JAKARTA - Gencarnya desakan sejumlah elite di DPR untuk menunda pelaksanaan pemilihan kepala daerah dinilai sebagai bentuk tekanan terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU). Perkumpulan Pemilu untuk Demokrasi (Perludem) menilai, beberapa elite politik di DPR salah sasaran untuk meminta penundaan pilkada dengan terus mempersoalkan berbagai langkah dan kebijakan KPU. \"Salah sasaran dan salah kaprah kalau DPR memaksa KPU menunda pilkada serentak Desember 2015. Sebab, KPU adalah pelaksana undang-undang,\" kata Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini. Menurut Titi, masalah penundaan pilkada hanya mungkin dilakukan kalau Undang-Undang No 8 Tahun 2015 direvisi. KPU sebagai pelaksana UU tidak memiliki hak apa pun untuk memundurkan jadwal. Karena itulah, KPU tidak mungkin mengubah keputusannya, yakni pemungutan suara pilkada serentak 2015 akan tetap dilaksanakan pada 9 Desember. \"Jadi, kalau DPR ingin memundurkan jadwal pilkada, harus meyakinkan pemerintah untuk mengubah undang-undang,\" ujarnya. Anggaran pengamanan pilkada yang tersendat, ujar Titi, tidak berarti membuat pelaksanaan pilkada harus diundur keseluruhan. Dalam hal ini, UU Pilkada membuka ruang untuk melakukan pemilihan susulan atau pemilihan lanjutan di sebagian atau seluruh wilayah di satu daerah. Faktor penundaan itu bisa disebabkan tahapan tidak bisa terlaksana, faktor kerusuhan, gangguan keamanan, bencana alam, atau gangguan lain yang mengakibatkan tahapan tidak bisa dilaksanakan seperti ketiadaan anggaran. \"Tapi, penundaan pelaksanaan tahapan ini sifatnya per wilayah pemilihan (provinsi atau kabupaten/kota), bukan secara keseluruhan. Apalagi kalau akibat biaya pengamanan,\" ujarnya. Menurut Titi, desakan menunda pilkada terkesan sarat nuansa politis. Sebagai anggota dewan, seharusnya mereka bisa memberikan tawaran solusi menyelesaikan masalah. Yang muncul di DPR justru pendekatan fatalistik, yakni menunda pilkada. \"Memang kelihatan sekali beberapa pihak di DPR tidak punya iktikad baik menyukseskan pilkada. Dan hanya fokus pada menyelamatkan kepentingan mereka saja,\" ujarnya. (bay/c10/fat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: