Tim Transisi Gelar Penyegaran Wasit
SUKSESNYA sebuah turnamen atau kompetisi tidak hanya tergantung dari klub-klub peserta semata. Namun, lebih dari itu, kualitas dari perangkat pertandingan juga menjadi ukuran tersendiri. Sadar akan itu, Tim Transisi PSSI pun berencana melakukan penyegaran terhadap wasit dengan pengawas pertandingan pada akhir pekan nanti. Cheppy T Wartono, salah satu anggota Tim Transisi PSSI menyebutkan bahwa, saat ini sudah ada 300 perangkat pertandingan yang telah bersedia menopang turnamen Piala Kemerdekaan yang mereka gagas tersebut. Asal mereka, selain dari wasit-wasit yang berlatar belakang TNI (Tentara Nasional Indonesia), ada juga beberapa yang berstatus guru dan Pegawai Negara Sipil. \"Tapi, sebagaian besar dari mereka yang ingin bekerja sama dengan akami, juga adalah wasit-wasit yang selama ini menjadi korban penzoliman PSSI,\" kata Cheppy. \"Memang, selama ini ada banyak wasit yang dipaksakan oleh pengurus PSSI untuk mengatur skor dalam beberapa pertandingan, namun karena tidak menuruti perintah, akhirnya wasit-wasit itu dihukum dan tidak pernah ditugaskan lagi memimpin pertandingan,\" tegasnya. Wasit-wasit semacam itu, lanjut Cheppy, kemudian memutuskan untuk merapat ke Tim Transisi PSSI dan secara sukarela menawarkan diri untuk terlibat dalam turnamen Piala Kemerdekaan. \"Kami kemudian menerima mereka dengan tangan terbuka. Tapi, ya itu, semuanya harus menandatangani pakta integritas untuk sama-sama mengusung sepak bola lebih baik lebih dulu,\" jelasnya. Nah, pria yang juga politisi PDI Perjuangan ini menyebutkan bahwa, untuk menjamin performa para perangkat pertandingan itu tetap dalam kondisi prima sebelum turun dalam turnamen, maka para perangkat pertandingan itu harus mengikuti penyegaran wasit terlebih dahulu. Agenda penyegaran tersebut rencananya akan berlangsung selama dua hari di Jakarta pada akhir pekan nanti. Sementara itu, Solihin salah satu wasit asal TNI yang musim lalu aktif memimpin pertandingan Divisi Utama sangat berharap bisa ikut andil dalam turnamen tersebut. Hanya saja, sampai saat ini dia belum menerima undangan resmi dari Tim Transisi PSSI untuk terlibat dalam turnamen. \"Karena terlalu lama menganggur juga tidak enak,\" kata pria berpangkat Sersan Mayor di Kodim Gresik itu. Terlepas dari itu, memang banyak wasit yang sedang mengalami dilematis saat ini. Sebab, di satu sisi mereka ingin terlibat dalam turnamen yang digagas oleh Tim Transisi PSSI, namun sanksi berat sudah menghadang. Sementara, di sisi lain, bila peluang itu tidak diambil, maka sudah tentu penghasilan mereka sebagai profesi wasit pun akan menguap begitu saja. (dik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: