PPDB 2015 Gunakan Sistem Zona

PPDB 2015 Gunakan Sistem Zona

Disdikpora Target 20.224 Siswa SD/MI Masuk SMP/MTs  KUNINGAN - Tahun ini, Disdikpora Kuningan menargetkan semua siswa yang lulus Ujian Nasional (UN) SD/MI melanjutkan ke jenjang SMP/MTs. Sebab, pada tahun lalu hanya 99,6 persen yang melanjutkan ke jenjang lebih tinggi. Sehingga, masih ada 0,4 persen yang tidak melanjutkan. “Target kami, 20.224 siswa bisa melanjutkan ke SMP/MTs. Hal itu agar terjadi pemerataan siswa di setiap sekolah dengan menggunakan sistem zona dalam penerimaan murid baru. Dengan begini tidak akan ada yang njomlang antara siswa SMP A dan SMP B,” jelas Sekretaris Disdikpora Kuningan, H Dedi Supardi MPd pada acara rapat bursa penerimaan peserta  didik baru (PPDB) di SMPN 6 Kuningan, kemarin (6/7). Menurut dia, rapat yang dihadiri perwakilan 74 sekolah ini untuk mambahas masalah tersebut. Pihaknya optimistis semua siswa bisa terserap di semua sekola,h baik SMP maupun MTs. Untuk di SMP, dari jumlah 93 sekolah baik negeri maupun swasta, menyediakan rombongan belajar (rombel) 456 dengan daya tampung 16.416 siswa. Sementera siswa yang lainnya bisa melanjutkan ke MTs. “Tidak ada alasan siswa untuk tidak melanjutkan sekolah karena daya tampungnya cukup,” jelasnya. Mengenai di beberapa sekolah banyak peminat, sedangkan sekolah lain justru sepi peminat, kata dia, bisa diselesaikan dengan cara di tampung di sekolah yang kurang peminat. Pihak Disdikpora sengaja menggunakan sistem zona agar terjadi pemerataan. “Meski nilai UN-nya kecil, tapi karena masuk ke zona SMPN 1 Kuningan misalnya, maka harus diterima. Begitu juga ke SMP yang lain,” ucap mantan ketua PGRI ini. Diterengkannya, bukan hanya di tingkat SMP. Untuk penerimaan SMA/SMK pun tidak ada kendala terkait penerapan zona. Pihaknya bersyukur semua sekolah mau memahami masalah ini. “Kenapa harus dipersulit? Toh yang ngajar sama saja, pendidikannya S1. Begitu juga kurikulumnya sama. Sehingga, tidak ada perbedaan antara sekolah satu dengan sekolah lain,” jelasnya. Sementara itu, dalam rapat kemarin, diputuskan, bagi sekolah yang pendaftarannya melebihi kuota, dilimpahkan kepada sekolah lain yang jaraknya berdekatan. Hal ini agar terjadi pemerataan. Terlebih, saat ini status sekolah sama tidak seperti dulu, ada SBI (sekolah bertaraf internasional). “Untuk SMPN 1, sisa yang tidak keterima diarahkan ke SMP 3, 4 dan SMP 7. Begitu juga seterusnya,” ucap Supardi. Adapun pengumuman diterima atau tidaknya, bagi siswa akan diumumkan pada tanggal 7 Juli atau hari ini. Sedangkan daftar ulang dilakukan pada tanggal 8 Juli. Sama halnya dengan SMPN 1, SMPN 2 pun mengatasi jumlah pendafatar yang sangat membeludak mencapai 478 siswa. Makanya, pihak sekolah menggunakan sistem zona. Karena sistem zona totalnya adalah 380 siswa, sedangkan kuota yang diterima 324 orang, maka bagi SD yang menjadikan SMPN 2 sebagai pilihan kedua, secara otomatis terlempar. “Kami memprioritaskan pendafatar awal, sehingga mohon maaf kepada yang tidak diterima. Justru kami mengarahkan siswa tersebut ke SMP lain agar kuotanya merata,” ucap Kepala SMPN 2 Kuningan, Wawan MPd. Terpisah, Kasi Madrasah Kemenag Kuningan, H Rohidin menerangkan, untuk sekolah di lingkungan Kemenag tidak ada kendala, semua lancar. Sehingga semua pendaftar ke MTs dan MA bisa langsung diterima. “Alhamdulillah semua lancar, semua siswa diterima. Setiap tahun kami selalu lancar,” jelasnya. (mus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: