Lagi, Tiongkok Punya Kereta Tercepat di Dunia

Lagi, Tiongkok Punya Kereta Tercepat di Dunia

\"\"BEIJING- Belum setahun mengklaim sebagai pemilik kereta tercepat di dunia melalui CRH2, kemarin (27/12) Tiongkok kembali membuat dunia menoleh ke negerinya. Kali ini pemerintah Negeri Tirai Bambu itu meluncurkan kereta supercepat generasi terbaru kereta peluru tersebut, CRH380. Kereta dengan kecepatan maksimal 350 kilometer per jam itu akan melayani jalur Beijing-Shanghai sepanjang 1.318 kilometer atau hampir sama dengan jarak Surabaya-Jakarta pergi-pulang. Jarak Beijing-Shanghai ditempuh CRH380 hanya dalam lima jam. Padahal, dengan layanan kereta yang ada sekarang, jarak tersebut dicapai dalam 11 jam. Tidak hanya itu, jalur kereta cepat terpanjang di dunia juga dibangun di negeri tersebut. Pembangunan rel kereta berkecepatan tinggi itu memakan biaya hingga USD 32,5 miliar. Tiongkok mengejar target pembangunan rel kereta supercepat sepanjang 13.000 kilometer yang rencananya dibuka pada 2012. Jalur kereta supercepat itu melewati tujuh provinsi dan sejumlah kota besar. Di antaranya, Tianjin, Hebei, Shandong, Anhui, dan Jiangsu. Rute tersebut juga menghubungkan dua zona ekonomi utama, yaitu Bohai dan Delta Sungai Yangtze. Selain itu, negeri tersebut berencana membuat teknologi kereta berkecepatan 500 km per jam pada tahun depan. Sebagaimana dilansir Associated Press, kereta peluru keluaran terbaru CRH380 itu dibuat dengan teknologi dalam negeri Tiongkok. Kereta tersebut dibangun dengan material plastik dan fiber karbon seperti pada bahan pesawat angkasa. Kereta tipe itu bisa melaju hampir 420 km per jam. Namun, pengelola layanan kereta hanya menoleransi kecepatan maksimal 350 km per jam. Meski begitu, kereta tersebut tetap berhasil memecahkan rekor dunia karena mengungguli kecepatan kereta peluru sebelumnya, CRH2, yang berkecepatan 280 km per jam. “Jalur kereta ini akan membawa manfaat ekonomi yang sangat besar karena menghubungkan daerah-daerah strategis,” kata Juru Bicara Kementerian Kereta Api Wang Yongping. Sebagaimana halnya kereta peluru generasi pertama CRH2, banyak yang menuding karya Tiongkok itu hanya menjiplak teknologi Jepang, Jerman, dan Prancis. Hal tersebut diakui pemerintah Tiongkok. Meski teknologi, desain, dan perangkatnya merupakan buatan dalam negeri, CRH380 dirintis berkat kerja sama dengan tiga negara tersebut. “Kereta tercepat yang sudah ada hanya memiliki kecepatan 320 kilometer per jam. Tapi, buatan kami ini mampu menambah kecepatan hingga 350 kilometer per jam,” jelasnya sebagaimana dilansir Reuters. “Sekarang negara-negara lain menginginkan teknologi kami,” imbuh Wang. Sebelumnya, kereta cepat Prancis, TGV (Train a Grande Vitesse), berhasil mencapai rekor pada 2007 dengan kecepatan 571,2 kilometer per jam. Namun, kecepatan itu hanya berlangsung beberapa saat ketika uji coba. Kecepatan normal TGV adalah 270 kilometer per jam. “Demi keselamatan, kereta cepat kami hanya akan melaju rata-rata 300 kilometer per jam walau dirancang untuk berlari sejauh 350 kilometer per jam,” ungkapnya kepada Daily Mail. Selain generasi kereta peluru, Tiongkok pernah meluncurkan Maglev Train yang beroperasi di Shanghai. Kereta buatan Jerman tersebut memiliki top speed uji coba 431 km per jam. Awal 1990-an, Jerman meresmikan kereta cepat InterCity Express (ICE) untuk melayani rute Hannover, Wurzburg, Mannheim, dan Stuttgart. Kereta itu dibangun Siemens dan mencapai kecepatan 280 km/jam. Pada 2003, Jepang mengejutkan dunia dengan meluncurkan kereta cepat Tokaido Shinkansen dengan kecepatan 300 km/jam. Sementara itu, jalur kereta cepat CRH380 dipasangi pagar setinggi 2,85 meter untuk menghindarkan hewan atau manusia. Selain itu, di setiap 1 kilometer akan ditempatkan para penjaga. Harga tiket kereta peluru Tiongkok tersebut ditawarkan bervariasi, yakni Rp543.000 hingga Rp2,3 juta. Pemerintah setempat melansir, pembangunan jaringan kereta yang dipersembahkan sebagai hadiah bagi 90 tahun Partai Komunis Tiongkok itu membutuhkan waktu 39 bulan. Meski, sebagian menyebut biaya pembangunan jaringan kereta yang mencapai USD 32,5 miliar itu sebagai pemborosan ketika ratusan juta warga Tiongkok hidup sengsara. “Ini tentu akan membuat negeri kami semakin percaya diri. Ini adalah kebanggaan,” tegas Ketua Insinyur Kementerian Perkeretaapian He Huawu. Cat biru dan putih di badan kereta tersebut menunjukkan harmoni, meniru slogan Presiden Hu Jintao yang mengimpikan Tiongkok sebagai negara harmonis. Sebenarnya, proyek kereta api supercepat tersebut dimulai April 2008. Negeri Panda itu berinvestasi besar dalam jaringan kereta api berkecepatan tinggi, yakni 8.358 kilometer pada akhir 2010. Kemudian, panjang jaringan dikembangkan menjadi 13.000 kilometer pada 2012 dan 16.000 kilometer pada 2020. (AFP/AP/c5/iro)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: