Harus Waspadai Qureshi
JAKARTA - Tim Indonesia tinggal menghitung hari menjamu Pakistan di ajang babak kedua Piala Davis grup II zona Asia/Oceania. Di atas hitungan kertas, Christopher Rungkat dkk bisa menang atas Pakistan di Lapangan Tenis Senayan 14-16 Juli mendatang. Dari tiga kali pertemuan sebelumnya, Indonesia unggul 2-1 atas Pakistan. Pertemuan terakhir terjadi 30 tahun silam atau di era Wailan Walalangi dkk. Tepatnya 2-4 Maret 1984. Saat itu Indonesia kalah 1-4 di Pakistan. Kabid Binpres Senior PP Pelti Wailan Walalangi mengatakan tumpuan masih di pundak Christo, sapaan Christopher Rungkat. Tiga pemain lain Sunu Wahyu Trijati, David Agung Susanto, dan Aditya Hari Sasongko bisa dipersiapkan tunggal kedua atau ganda. \"Realistis dong kalau Christo yang kita harapkan penyumbang poin utama. Rangking dia paling bagus. Dan jam terbang juga paling tinggi. Yang lain dalam setahun belakangan mulai membaik juga,\" sebut\" Wailan. Sedang pelatih sekaligus kapten tim Piala Davis Indonesia Roy Therik menyebutkan Aisam Qureshi menjadi pemain paling diwaspadai. Qureshi punya rangking di sektor dobel yakni 57. Kemungkinan Qureshi pun akan turun sektor tunggal. Selain Qureshi, tiga pemain Pakistan lain yang dibawa ke Indonesia adalah Aqeel Khan, M.Abid Ali Khan Akbar, dan Samir Iftikhar. Dan selain Qureshi tak ada satupun pemain yang punya rangking di ATP. \"Strateginya seperti biasa. Tunggal pertama Christo. Tunggal kedua antara Adit (Aditya Hari Sasongko,red.) atau David. Sunu mungkin di ganda,\" ujar Roy. Sunu di sektor ganda akan menjadi tumpuan utama. Siapapun patnernya, Roy melihat jam terbang Qureshi di sektor ganda bisa membahayakan Indonesia. (dra)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: