Daging yang Dijual di Pasar Aman
KUNINGAN - Sejak tanggal 6 Juli, Tim Monitoring Pengawasan dan Pemeriksaan Daging dari Distanakan Kuningan diterjunkan ke semua pasar tradisional. Tugas mereka adalah memeriksa semua daging yang dijual di pasar sehingga aman dikonsumsi oleh warga. “Hingga hari ke lima pemeriksaan, daging yang dijual di pasar aman, baik itu daging sapi, kambing, hingga ayam,” ucap Kadistanakan Kuningan, Ir Hj Triastami MM kepada Radar, kemarin (12/7). Triastami yang didampingi Kasi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat, Suhyana SP menerangkan, tim sendiri dibagi dalam dua tim dimana dari setiap tim terdiri dari empat orang sehingga total ada delapan orang. Dari masing-masing tim ada satu dokter hewan. Pada pemeriksaan daging, lanjut Tri, petugas memeriksa kondisi daging yang dijual dengan menggunakan alat khusus untuk mendeteksi kadar Ph dan kandungan zat kimia seperti formalin. Namun, selama lima hari dari tanggal 6-10 Juli tidak ditemukan daging yang mencurigan. “Kami akan terus melakukan monitoring hingga tanggal 15 Juli. Sebab, pada saat akhir Ramadan biasanya banyak bermunculan pedagang daging dadakan yang merupakan pendatang dari luar daerah kerap menjual daging bermasalah. Oleh karena itu kami lakukan pencegahan dini dengan melakukan pemeriksaan setiap hari hingga lebaran nanti,” ucap Tri lagi. Dalam pemeriksaan tersebut, petugasnya akan mengawasi peredaran daging bermasalah seperti mengandung formalin, daging bangkai, gelonggongan hingga daging campuran. Jika dari hasil pemeriksaan laborotorium menunjukkan daging tersebut bermasalah, maka pihaknya akan berkoordinasi dengan Satpol PP bahkan Kepolisian untuk penindakan secara hukum. Selain pemeriksaan daging, pada kesempatn itu juga Tri menyebutkan, harga daging masih relatif stabil dimana untuk sapi masih di kisaran Rp95 ribu-Rp100 ribu dan kambing Rp95 ribu. Sedangkan untuk harga daging ayam Rp35 ribu. Sementara itu, adanya pemeriksaan ini disambut positif oleh warga karena mereka akan terlindungi dari konsumsi daging yang mengadung formalin, atau juga dari ayam tiren. Sebab, kalau tidak ada pengawasan penjual bisa berbuat curang. “Saya melihat di berita televisi, banyak pedagang yang nakal di daerah lain, semoga di Kuningan tidak ada seperti ini. Saya berharap kalau pun ada tindak tegas mereka agar ada efek jera,” ucap Marni Susanti, salah satu pembeli kepada Radar. Ibu dua anak yang tengah membeli di Pasar Baru ini menyebutkan, terkadang para pembeli tidak mengetahui mana daging yang segar dan mana daging yang menggunakan bahan pengawet. Dengan adanya pemeriksaan akan diketahui. Terpisah, Mira, penjual daging menjamin pedagang tidak akan berbuat curang. Sebab, setiap Lebaran daging pasti laku keras karena pembeli banyak. “Saya yakin semuanya pada jujur karena kalau bohong akan bisa ketahuan. Apalagi ada pemeriksaan dari Distanakan,” ucap Mira. (mus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: